dalam penelitian ini penulis hanya akan mengkaji tentang keefektifan antara pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model Problem Based
Instruction dan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model sinektik.
1.3 Pembatasan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah tersebut, masalah yang berkaitan dengan menulis cerita pendek sangat banyak. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pembatasan masalah. Peneliti memberikan batasan masalah yaitu lebih efektif pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model Problem Based
Instruction atau pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model sinektik pada siswa SMA.
Pembatasan masalah yang dibahas adalah keefektifan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model Problem Based Instruction atau
pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model sinektik pada siswa SMA.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan tersebut, permasalahan penelitian ini disusun sebagai berikut.
1 Bagaimana keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan
model Problem Based Instruction?
2 Bagaimana keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan model
sinektik?
3 Lebih efektif manakah antara pembelajaran menulis cerpen dengan model Problem Based Instruction atau pembelajaran menulis cerpen dengan model
sinektik pada siswa kelas X SMA?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1 Mengetahui keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan
model Problem Based Instruction. 2 Mengetahui keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan model
sinektik. 3 Menguji keefektifan pembelajaran menulis cerpen dengan model Problem
Based Instruction atau pembelajaran menulis cerpen dengan model sinektik pada siswa kelas X SMA.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun secara praktis.
Manfaat teoretis dari penelitian ini akan menambah khasanah keilmuan yang dapat dirujuk oleh para peneliti, pengambil kebijakan, para guru bahasa Indonesia,
atau siapa saja yang menaruh minat pada perkembangan inovasi di bidang pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis.
Temuan untuk kegunaan praktis diharapkan dapat memberikan sumbangan substansial, khususnya kepada para guru, berupa produk program dan proses
penyusunannya. Guru-guru, baik secara perseorangan maupun kelompok, dapat menerapkan, menguji, dan mengembangkan lebih lanjut dalam upaya menolong
siswa tumbuh menjadi anggota masyarakat yang lebih berguna.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS