Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cerita pendek adalah wadah yang digunakan oleh pengarang untuk menyuguhkan sebagian kecil kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang Suharianto 1982:39. Cerita pendek adalah karya yang berisi cerita satu peristiwa dari seluruh kehidupan pelakunya atau cerita yang pendek, namun tidak setiap cerita yang pendek dapat digolongkan ke dalam cerita pendek Nursito 1999:112. Ismail 2001:40 mengemukakan bahwa cerita pendek adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Cerita pendek adalah cerita fiksi yang bentuknya pendek dan ruang lingkup permasalahannya menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang menarik perhatian pengarang, dan keseluruhan cerita memberi kesan tunggal. Menulis cerita pendek adalah menuangkan kisahan atau mengisahkan satu peristiwa kehidupan yang dialami tokoh. Menulis cerita pendek merupakan kegiatan ekspresi sastra yang perlu diajarkan kepada siswa. Menulis cerita pendek bermanfaat sebagai kegiatan untuk melatih siswa dalam menuangkan gagasan dan dapat mengembangkan kreativitas siswa ke dalam sebuah tulisan. Pembelajaran menulis cerita pendek di sekolah dapat memupuk siswa yang memiliki bakat dan minat menulis untuk dibina secara khusus, supaya menjadi penulis yang andal dan profesional di masa depan. Namun, pembelajaran yang dilakukan belum mampu membuat siswa menguasai keterampilan menulis cerpen dengan baik. Masih ada siswa yang bahkan belum dapat menuangkan gagasannya ke dalam sebuah tulisan khususnya dalam keterampilan menulis cerpen. Kebanyakan guru hanya menggunakan model pembelajaran satu arah, yaitu guru berbicara di depan kelas dan siswa pasif mendengarkan. Dari pernyataan guru tersebut, peneliti mempunyai pendapat bahwa pembelajaran menulis cerpen kurang efektik dikarenakan model pembelajaran yang digunakan kurang cocok. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas banyak jenisnya, namun tidak semua model pembelajaran tersebut sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Contoh model pembelajaran dari sekian banyak model pembelajaran yaitu model Problem Based Instruction dan model sinektik. Keduanya mempunyai ciri khas, namun merupakan model pembelajaran yang mengedepankan cara berpikir tingkat tinggi. Arend dalam Trianto 2007:68 mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalahProblem Based Instruction merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengajarkan siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyususn pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri, berketerampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri. Model Problem Based Instruction PBI merupakan sebuah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis karena model Problem Based Instruction PBI menyajikan masalah otentik dan bermakna yang terjadi di sekitar siswa yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model sinektik adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kreatif. Gordon dalam Hastuti 1996:155 menyebutkan bahwa hubungan kreativitas dengan proses sinektik dapat memunculkan proses kreatif menuju kesadaran dan mengembangkan secara nyata kapasitas terhadap individu dan kelompok. Selain itu, kreativitas merupakan pola pengembangan mental yang baru. Komponen emosional lebih penting daripada kemampuan intelektual. Banyak pemecahan masalah yang bersifat rasional dan intelektual; jika yang dibantu dengan yang irrasional dan emosional akan membangkitkan ide-ide segar. Cara berpikir kritis yang digunakan dalam model Problem Based Instruction PBI dan cara berpikir kreatif yang digunakan model sinektik merupakan cara berpikir tingkat tinggi. Keduanya memiliki kemiripan, yaitu mengambil peristiwa nyata yang terjadi di sekitar siswa sebagai sumber pembelajaran, melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, membantu siswa dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam menanggapi suatu permasalahan. Untuk itu perlu dilakukan pengujian untuk menguji keefektifan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI dan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model sinektik pada siswa SMA. Berdasarkan beberapa masalah dan pertimbangan tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan mengambil judul Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Model Problem Based Instruction PBI dan Model Sinektik Pada Siswa SMA.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBI (PROBLEM BASED INSTRUCTION) DISERTAI LKS PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

0 3 17

Penggunaan LKS berbasis problem based instruction untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada konsep jamur: penelitian deskriptif-kuantitatif di SMAN 4 Tangerang

1 28 0

Pengaruh model problem based instruction (PBI) terhadap hasil belajar

1 6 143

HUBUNGAN SIKAP ILMIAH DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

8 40 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBI (PROBLEM BASED INSTRUCTION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DAN DIRECT INSTRUCTION (DI).

1 8 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Upaya Pelestar

0 2 17

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

0 7 174

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

2 10 182

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

0 0 14