Tabel 26 hasil penilaian No.
Aspek yang Dinilai Skor
Bobot Skor X Bobot
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Kesesuaian tema
Penceritaan alur Pemilihan latar
Penggunaan sudut pandang Penggunaan gaya bahasa
Penggambaran tokoh dan penokohan Kepaduan unsur-unsur dalam cerpen
4 3
4 4
4 4
4 2
4 4
2 2
4 2
8 12
16 8
8 16
8 NILAI
76
4.2.3 Perbedaan Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Model
Problem Based Instruction PBI dan Model Sinektik
Setelah diketahui keefektifan pembelejaran menulis cerita pendek dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI dan dengan menggunakan
model sinektik, pembahasan selanjutnya berkaitan dengan perbedaan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tersebut.
Untuk mengetahui perbedaan keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI
dan dengan menggunakan model sinektik
maka digunakan uji perbedaan dua rata-rata uji t hasil posttest antara kelas Problem Based Instruction PBI dan kelas sinektik
dengan kriteria H
o
diterima jika tidak terdapat perbedaan kemampuan antara kelas Problem Based Instruction PBI dan kelas sinektik, sedangkan H
o
ditolak H
a
diterima jika terdapat perbedaan kemampuan antara kelas Problem Based Instruction PBI dan kelas sinektik. Kriteria pengujiannya, yaitu dengan taraf
signifikansi 5 dan dk = n
1
+ n
2
– 2 maka H
o
dinyatakan diterima apabila -t
1- 12αn1+n2-2
t t
1- 12αn1+n2-2
.
Tabel 27 uji posttest kelas PBI dengan kelas sinektik
Kelas Rata-rata
t
hitung
t
1-12an1+n2-2
PBI 77,147
3,25 ±2,00
Sinektik 83,4
Berdasarkan hasil perhitungan uji t tersebut, diperoleh dk = 62, t
hitung
= +3,52, dan t
1- 12αn1+n2-2
= ±2,00 sehingga t
hitung
berada di daerah penerimaan H
a
yang berarti terdapat perbedaan rata-rata posttest antara kelas yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model sinketik dan kelas yang melaksanakan
pembelajaran menggunakan model Problem Based Instruction PBI yaitu kelas yang dikenai pembelajaran menulis cerpen dengan model sinektik mendapat nilai
lebih tinggi dibanding yaitu kelas yang dikenai pembelajaran menulis cerpen dengan model Problem Based Instruction PBI. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerpen di kelas X SMA Negeri 2 Rembang dengan menggunakan model sinektik lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menulis cerpen menggunakan model Problem Based Instruction PBI.
113
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
1 Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI telah memenuhi kriteria keefektifan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t dengan kriteria H
o
diterima apabila -t
1-12an1+n2-2
t t
1- 12an1+n2-2
dengan taraf signifikansi 5 dan dk= n
1
+ n
2
– 2. Hasilnya diperoleh t
hitung
= -4,108 , t
1-12an1+n2-2
= ±2,00, dan dk = 66. Dengan demikian, t
hitung
berada pada daerah penolakan H
o
yang berarti terdapat perbedaan rata-rata tes awal dan tes akhir kelas yang melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI yaitu skor tes akhir setelah mendapat perlakuan lebih baik daripada skor tes
awal sebelum diberi perlakuan. Selain itu juga dibuktikan dengan uji ketuntasan belajar dengan kriteria pengujian H
o
ditolak H
a
diterima jika t
hitung
≥ t
1-12 αn-1
dengan taraf signifikansi 5. Hasilnya diketahui rata-rata nilai tes akhir siswa sebesar 77,15, sedangkan berdasarkan perhitungan uji t
menunjukkan t
hitung
= 1,538 dan t
tabel =
t
0,95:31
= 2,03. Dengan demikian, t
hitung
- t
tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas yang melaksanakan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan menggunakan model