Kemampuan Komunikasi Matematis Tinjauan Pustaka
                                                                                14 Sardiman  2005:145 mengungkapkan  bahwa dalam  mengaplikasikan model
pembelajaran discovery  learning guru  berperan  sebagai  pembimbing  dengan memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  belajar  secara  aktif,  sebagaimana
guru  harus  dapat  membimbing  dan  mengarahkan  kegiatan  belajar  siswa  sesuai dengan tujuan.  Kondisi seperti ini akan merubah kegiatan belajar mengajar yang
teacher  oriented menjadi student oriented, karena  guru  memberikan  kesempatan pada  siswa  untuk  menemukan  konsep,  teori,  aturan,  atau  pemahaman  melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Menurut Hanafiah 2010 terdapat tiga fungsi discovery learning, yaitu: 1
Membangun komitmen diantara siswa untuk belajar  yang diwujudkan dalam keterlibatan,  kesungguhan,  dan  loyalitas  terhadap  mencari  dan  menemukan
konsep. 2
Membangun sikap aktif, kreatif dan inovatif. 3
Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya.
Menurut  Depdikbud  2014:  51 dalam  mengaplikasikan  model  pembelajaran discovery di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
belajar mengajar secara umum sebagai berikut: 1.
Stimulation Stimulasipemberian rangsangan 2.
Problem Statement pernyataanidentifikasi masalah 3.
Data Collection pengumpulan data 4.
Data Processing pengolahan data 5.
Verification pembuktian 6.
Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
15 Kementrian  pendidikan  dan  kebudayaan  2013  mengungkapkan  bahwa ada
beberapa keunggulan dan kelemahan dalam penerapan model discovery learning. Keunggulan penerapan model discovery learning yaitu a membantu siswa untuk
memperbaiki  dan  meningkatkan  keterampilan-keterampilan  dan  proses-proses kognitif.  Usaha  penemuan  merupakan  kunci  dalam  proses  ini,  seseorang
tergantung  bagaimana  cara  belajarnya;  b  pengetahuan  yang  diperoleh  melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan
transfer; c menimbulkan  rasa  senang  pada  siswa,  karena  tumbuhnya  rasa menyelidiki dan berhasil; d model ini memungkinkan siswa berkembang dengan
cepat  dan  sesuai  dengan  kecepatannya sendiri;  e  menyebabkan  siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi
sendiri; f model ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh  kepercayaan  bekerja  sama  dengan  yang  lainnya;  g  berpusat  pada
siswa, siswa  dan  guru  berperan  aktif  mengeluarkan  gagasan.  Bahkan  gurupun dapat  bertindak  sebagai  siswa,  dan  sebagai  peneliti  di  dalam  situasi  diskusi;
h membantu siswa menghilangkan skeptisme keragu-raguan karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti; i siswa akan mengerti konsep
dasar  dan  ide-ide  lebih  baik; j membantu  dan  mengembangkan  ingatan  dan transfer  kepada  situasi proses  belajar  yang  baru;  k  mendorong  siswa  berpikir
dan  bekerja  atas  inisiatif  sendiri;  l  mendorong  siswa  berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; m memberikan keputusan yang bersifat intrinsic;
n  situasi  proses  belajar  menjadi  lebih  terangsang;  o  proses  belajar  meliputi sesama  aspeknya  siswa  menuju  pada  pembentukan  manusia  seutuhnya;
p meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa; q kemungkinan siswa belajar
16 dengan  memanfaatkan  berbagai  jenis  sumber  belajar;  dan r  dapat  mengem-
bangkan bakat dan kecakapan individu.
Selain  keunggulan  terdapat  pula  kelemahan  dari  penerapan  model  pembelajaran discovery yaitu
1. Model  pembelajaran  ini menimbulkan  asumsi  bahwa  ada  kesiapan  pikiran untuk  belajar. Bagi  siswa  yang  kurang  pandai,  akan  mengalami  kesulitan
abstrak  atau  berpikir  atau  mengungkapkan  hubungan  antara  konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2. Model  pembelajaran ini  tidak  efisien  untuk  mengajar  jumlah  siswa  yang banyak,  karena  membutuhkan  waktu  yang  lama  untuk  membantu  mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 3. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan
dengan  siswa  dan guru  yang  telah  terbiasa  dengan  cara-cara  belajar  yang lama.
4. Model discovery learning lebih  cocok  untuk  mengembangkan  pemahaman, sedangkan  mengembangkan  aspek  konsep,  keterampilan  dan  emosi  secara
keseluruhan kurang mendapat perhatian.
Dengan  memperhatikan  kelebihan  yang  lebih  banyak  daripada  kelemahannya, maka  penggunaan  model  pembelajaran discovery dianggap  sebagai  model  yang
efektif  dan  efisien  dalam  pembelajaran  matematika  yang  bertujuan  untuk memecahkan suatu masalah yang relevan dengan perkembangan kognitif. Sesuai
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Khoirunisa pada 2013 di SMPN 13 Surabaya  kelas  VIII  yang  menyimpulkan  bahwa  model discovery  learning