Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

39 x = banyaknya siswa yang tuntas dengan pembelajaran discovery learning n = banyaknya sampel pada kelas eksperimen 0,6 = proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan α = 5, dengan peluang 0,5 - α dengan kriteria uji: tolak H jika z hitung ≥ z 0,5- α , dimana z 0,5- α didapat dari daftar normal baku dengan peluang = 0,5- α. Kemudian untuk z hitung z 0,5- α hipotesis H diterima. Dari hasil perhitungan uji proporsi diperoleh z hitung = -4,738 dan z tabel = 1,6448 dengan α = 0,05. Karena nilai z hitung z tabel , maka H diterima yang berarti bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai serendah-rendahnya 73 skala 100 pada siswa yang mengikuti pembelajaran discovery sama dengan 60 dari jumlah siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang tuntas belajar dalam pembelajaran discovery tidak lebih dari 60 dari jumlah siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.11 halaman 176. 52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran discovery tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa, karena proporsi siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis terkategori baik pada siswa yang mengikuti pembelajaran discovery belum mencapai proporsi efektif yang diharapkan peneliti, yaitu lebih dari 60 dari jumlah siswa. Akan tetapi, skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran discovery lebih tinggi daripada skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil pada penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukan yaitu: 1. Kepada guru, meskipun discovery learning tidak efektif namun dengan menerapkan pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, oleh karena itu dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, dapat menerapkan model discovery learning sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran matematika dengan pertim- bangan bahwa guru telah memahami tahap-tahap pada pembelajarn discovery. 53 Khususnya ketika kegiatan diskusi berlangsung, guru harus mengelola kelas seefektif mungkin agar suasana belajar kondusif. 2. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang pembelajaran discovery disarankan melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama agar subjek penelitian terbiasa dengan pembelajaran discovery dan memperhatikan efisiensi waktu agar proses pembelajaran berjalan secara optimal.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 51

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 42

PEGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung T.P.2014/2015)

2 7 45

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 14 60

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Xaverius 2 Bandarlampung Semester Genap T.P. 2014/2015)

0 6 57

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN SELF CONFIDENCE MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

0 13 64

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 12 50

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60