Ekosistem padang lamun Ekosistem utama wilayah pesisir

memiliki pantai, pulau-pulau di Kepualuan Seribu tidak memiliki karakteristik sebagai pantai daratan. Tidak semua mangrove bisa tumbuh pada kondisi yang berbeda dengan habitat sesungguhnya dari mangrove tersebut. Kondisi pantai pulau yang miskin hara dan minim lumpur adalah penyebabnya. Mangrove yang mendominasi adalah Rhizophora stylosa. Sedangkan yang lainnya adalah Rhizophora mucronata, Sonneratia alba pedada, Bruguiera exirtata tancang, Avicennia marina api-api, Pemphis acidula dan Ceriop tagal Kepulauan seribu, 2007

2.3.2. Ekosistem padang lamun

Lamun sea grass adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. Tumbuhan ini terdiri dari rhizoma , daun dan akar Nontji, 1993. Perairan yang dangkal 2-12 meter dan jenih dengan sirkulasi air yang baik serta iklim yang hangat merupakan salah satu syarat agar lamun berkembang dengan baik. Lamun pada umumnya berupa padang yang luas di dasar laut yang masih bisa dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai. Padang lamun dapat membentuk komunitas tunggal terdiri dari satu jenis lamun atau campuran disusun dari dua atau lebih jenis lamun. Lamun hidup di perairan laut dangkal, mulai daerah pasang surut yang dapat terbuka ketika surut terendah sanpai dengan kedalaman 30 meter. Lamun dapat dijumpai baik di perairan pantai pulau-pulau utama maupun rataan terumbu dan gobah pulau-pulau karang. Dasar jenis substrat tempat hidup lamun adalah lumpur, pasir halus, pasir kasar, kerikil, puing karang mati atau campuran dari substrat tersebut Kiswara, 1999. Padang lamun dapat memperlambat gerakan air yang disebabkan oleh arus dan gelombang sehingga menyebabkan perairan sekitarnya menjadi lebih tenang, dengan demikian padang lamun bertindak sebagai perangkap sedimen dan pelindung pantai, pencegah erosi Nontji, 1993. Padang lamun juga berfungsi sebagai produsen detritus dan zat hara, serta sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan sinar matahari. Hal ini menarik perhatian beberapa jenis biota laut seperti ikan, penyu, dugong dan berbagai jenis biota lainnya untuk mencari makan, tumbuh besar dan memijah di tempat ini. Padang lamun di Indonesia menyebar di seluruh perairan terutama di perairan yang dangkal dan jernih, yang terdiri dari tujuh marga lamun. Tiga genus dari suku Hydrocaritaceae yaitu Enhalus, Thalassia dan Halophila, sedang empat genus lainnya dari suku Pomagetonaceae yaitu Halodule, Cymodocea, Syringodium dan Thalassodendron Nontji, 1993. Berdasarkan temuan pihak Taman Nasional Kepulauan Seribu, jenis lamun yang ditemukan di kawasan Kepulauan Seribu terdiri dari enam jenis yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium Kepulauan seribu, 2007. Padang lamun biasa terdapat pada daerah teratas pasang surut, dibatasi oleh kondisi yang terbuka terhadap kekeringan. Sewaktu surut, biasanya padang lamun tidak sampai mengalami kekeringan karena masih digenangi oleh air laut walaupun terlihat dangkal. Pada waktu pasang, air menutup padang lamun, membentuk daerah yang terendam air pasang.

2.3.3. Ekosistem terumbu karang