Oksigen Terlarut Kecerahan Parameter biofisik kawasan konservasi laut 1. Keterlindungan wilayah

4.2.3. pH

Potential of Hydrogen pH adalah konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Secara umum, tingkat kemasaman atau kebasaan pH perairan Karang Lebar dan Karang Congkak adalah normal, dengan nilai berkisar 8,3 – 8,6. Sebaran spasial pH hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 20. Dari sebaran spasial ini terlihat bahwa pada daerah tempat terjadinya percampuran antara air laut dan air tawar pH relative lebih rendah yaitu daerah dekat darat

4.2.4. Oksigen Terlarut

Oksigen terlarut Dissolved Oxygen-DO adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air, yang diukur dalam unit satuan miligram per liter mgl. Komponen oksigen ini di dalam air sangat kritis untuk kelangsungan hidup ikan dan organisme laut lainnya, tetapi bila kadarnya berlebihan juga dapat menyebabkan kematian. Oksigen terlarut menggambarkan besarnya tingkat produktivitas primer perairan. Semakin tinggi kandungan oksigen yang terlarut di perairan dapat mengindikasikan tingginya tingkat produktivitas primer. Produktivitas primer merupakan hasil dari proses fotosintesis. Sebaran oksigen terlarut diperoleh dari hasil interpolasi dari titik pengambilan sampel di lapangan sebanyak 25 titik yang menyebar diperairan Karang Lebar dan Karang Congkak. Berdasarkan Gambar 21 terlihat bahwa sebaran oksigen terlarut diperairan Karang Lebar dan Karang Congkak berkisar antara 5,01 – 8,6 mgl. Kadar oksigen cenderung meningkat kearah laut lepas. 6 4 Gambar 20. Peta sebaran pH perairan Karang Lebar dan Congkak, Kep. Seribu - Jakarta 6 5 Gambar 21. Peta sebaran oksigen terlarut perairan Karang Lebar dan Congkak, Kep. Seribu - Jakarta

4.2.5. Kecerahan

Intensitas cahaya matahari yang menembus ke dalam suatu perairan mempengaruhi kehidupan sebagian besar organisme perairan. Selain penting, sinar matahari juga membatasi kehidupan organisme tersebut. Intensitas sinar masukan energi yang mengenai lapisan autotrofik mengendalikan seluruh ekosistem melalui pengaruhnya pada produksi primer Odum, 1971. Oleh karena itu, tingkat kecerahan perairan perlu diketahui untuk mengetahui produktivitas primer yang dapat terjadi di perairan tersebut. Kecerahan juga salah satu faktor pembatas bagi pertumbuhan terumbu karang. Penentuan sebaran kecerahan perairan diperoleh dari hasil interpolasi titik – titik pengambilan sampel yang menyebar diseluruh perairan. Metode interpolasi yang digunakan adalah Inverse Distance Weighted IDW. Nilai kecerahan perairan Karang Lebar dan Karang Congkak berkisar antara 1,20 – 9 m lihat Gambar 22. Diwilayah gosong Karang Lebar dan Karang Congkak kecerahan perairan cukup bagus bagi pertumbuhan terumbu karang yaitu antara 4 – 7 m. Dititik – titik tertentu kecerahan perairan sangat bagus yaitu diwilayah dekat pulau layar, sebab pengambilan data pada titik itu cuaca sangat mendukung. Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersusupensi serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. 6 7 Gambar 22. Peta sebaran kecerahan perairan Karang Lebar dan Congkak, Kep. Seribu - Jakarta

4.2.6. Arus dan pasang surut