Suhu Salinitas pH Parameter biofisik kawasan konservasi laut 1. Keterlindungan wilayah

4.2.2. Suhu

Suhu merupakan salah satu parameter biofisik yang menentukan keberadaan ikan. Ikan karang mempunyai karakter yang menyukai suhu perairan tertentu. Suhu juga merupakan salah satu factor pembatas bagi keberadaan ekosistem terumbu karang. Karang akan tumbuh secara optimal pada kisaran suhu rata-rata tahunan 23-25 °C. Toleransi suhu sampai dengan 36-40 °C . Sebaran suhu perairan Karang Lebar dan Karang Congkak dapat dilihat pada Gambar 18. Nilai sebaran suhu permukaan laut berkisar antara 28,6 – 32,49 C. Kondisi ini ideal bagi pertumbuhan terumbu karang. Semakin ke laut lepas suhu semakin berkurang, hal ini disebabkan pengaruh panas dari daratan dimana pada siang hari darat lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan.

4.2.3. Salinitas

Salinitas adalah kadar gram garam yang terkandung dalam 1 kilogram air laut. Salinitas merupakan salah satu faktor biofisik perairan yang berpengaruh dalam penentuan zona perlindungan laut, dimana salinitas juga merupakan salah satu faktor pembatas bagi petumbuhan terumbu karang. Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas normal 32-35 ‰. Sebaran nilai salinitas dapat dilihat pada Gambar 19. Dari gambar tersebut terlihat bahwa sebaran salinitas di perairan Karang Lebar dan Karang Congkak secara horizontal cocok untuk pertumbuhan terumbu karang yaitu 32-35‰. Semakin ke arah laut lepas salinitas meninkat, hal ini disebabkan tidak adanya masukan air tawar run off dari daratan. 6 1 Gambar 18. Peta sebaran suhu perairan Karang Lebar dan Congkak, Kep. Seribu - Jakarta 6 2 Gambar 19. Peta sebaran salinitas perairan Karang Lebar dan Congkak, Kep. Seribu - Jakarta

4.2.3. pH

Potential of Hydrogen pH adalah konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Secara umum, tingkat kemasaman atau kebasaan pH perairan Karang Lebar dan Karang Congkak adalah normal, dengan nilai berkisar 8,3 – 8,6. Sebaran spasial pH hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 20. Dari sebaran spasial ini terlihat bahwa pada daerah tempat terjadinya percampuran antara air laut dan air tawar pH relative lebih rendah yaitu daerah dekat darat

4.2.4. Oksigen Terlarut