ukuran piksel 8 x 8 m mengikuti resolusi spasial citra satelit Formosat -2 sehingga pada akhirnya akan memudahkan dalam raster overlay.
3.5.1. Survei kondisi terumbu karang dan kepadatan ikan karang
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Meskipun terumbu karang ditemukan di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di
daerah tropis terumbu karang dapat tumbuh dengan baik. Pegamatan habitat dasar ekosistem terumbu karang yang terdiri atas karang
keras, karang lunak dan berbagai organisme lainnya, menggunakan metode transek garis menyinggung LIT Line Intercept Transect dan RRA Rapid Reef
Assessment . Untuk metode LIT, transek garis dibentangkan sejajar garis pantai
sepanjang 10 meter menggunakan rol meter. Setiap lokasi pengamatan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali ulangan dengan interval 10 meter di antara setiap
ulangan, sehingga total transek pengamatan adalah 50 meter. Pengamatan biota pengisi habitat dasar didasarkan pada bentuk pertumbuhan lifeform, dengan
keterangan genera English et al., 1994, biota dan komponen abiotik lain yang ditemukan sepanjang transek garis Gambar 8 .
Gambar 8. Metode pengambilan data LIT
Pengamatan data ikan karang mencakup visual sensus ikan karang dan estimasi biomassa ikan target Gambar 9. Pengambilan data ikan karang
menggunakan transek yang sama dengan transek untuk pengambilan data karang. Pengamat bergerak sepanjang transek garis dengan kecepatan konstan dan
mencatat spesies ikan sejauh 2.5 meter ke kanan dan 2.5 meter ke kiri. Data yang diambil untuk data visual sensus meliputi spesies dan jumlah ikan yang teramati.
Gambar 9. Metode Visual Sensus
Untuk metode RRA, transek yang digunakan adalah transek maya dengan ukuran 10 x 10 m. Penentuan sampel secara random, pengamat mencatat data
karang dan ikan selama kurang lebih 5 - 10 menit. Data karang yang dicatat merupakan estimasi dari persen cover tutupan karang berdasarkan lifeform,
sedangkan data ikan berupa jumlah dan spesies yang teramati selama 10 menit.
Analisis data habitat terumbu karang dan ikan karang
Informasi yang dihasilkan adalah kondisi terkini dari kondisi ekositem terumbu karang yang diamati dan koloni karang yang mendominasi di perairan
ini, data habitat dasar dan ikan karang yang telah dianalisis lebih lanjut. Parameter habitat dasar yang dihitung hanya persen penutupan. Sedangkan untuk
ikan karang meliputi jumlah spesies yang ditemukan dan kelimpahan ikan karang.
Persen penutupan habitat dasar
Biota habitat dasar serta panjang transisi penutupan yang ditemukan sepanjang transek garis, dikelompokkan menurut bentuk pertumbuhannya
lifeform. Kemudian bentuk pertumbuhan tersebut dihitung nilai penutupannya berdasarkan rumus berikut Gomez and Yap, 1988:
Li =
100 x
L ni
Keterangan : L
i = Persentase penutupan biota karang ke-i ni
= Panjang total kelompok biota karang ke-i L
= Panjang total transek garis
Kriteria persentase penutupan karang hidup berdasarkan Gomez and Yap 1988 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria persentase penutupan karang Persentase Penutupan
Kategori Kriteria
0 – 24.9 Buruk
25 – 49.9 Sedang
50 -74.9 Baik
75 -100 Sangat Baik
Kelimpahan ikan karang
Informasi yang dihasilkan dari data sensus visual adalah komposisi dan kelimpahan ikan karang ind.100m
-2
kemudian dikonversi menjadi Ind.ha
-1
. Kelimpahan Ind.ha
-1
= Jumlah IndividuLuasan Transek
3.5.2. Survei kondisi sosial, ekonomi dan budaya