X 0.20
X 0.20
X 0.10
X 0.10 KKL
X 0.30
X 0.10
3.7. Metode penentuan kawasan konservasi laut
Hasil survey baik secara kuantitatif dan kualitatif ditabulasikan berdasarkan kategori-kategori ekologis, sosial, budaya dan ekonomi. Kategori tersebut
dianalisi secara diskriptif, diinterpretasi dan dibahas. Dalam penelitian kali ini hanya dari segi ekologis yang akan dibahas.
Analisi yang dilakukan untuk penentuan kawasan konservasi laut berdasarkan pada metode Cell Based Modelling, baik mengkelaskan maupun
overlay setiap parameter yang diperoleh dari pengukuran lapang maupun ekstraksi
citra satelit. Setelah seluruh parameter dikelaskan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam Table 4, kawasan konservasi laut diperoleh dari hasil overlay
seluruh parameter Gambar 10.
PARAMETER BOBOT
RASTER OVERLAY
Gambar 10. Weigth Overlay untuk Kawasan konservasi laut KKL
Jarak dari jalur pelayaran m
Jarak dari pemukiman
panta uan
Kedalaman Jumlah jenis ikan
karang Jumlah
kelimpahan ikan Substrat dasar
Beberapa kriteria sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan KKL yang baru sebagai berikut :
1. Lokasi KKL bukan merupakan lokasi utama penangkapan ikan oleh masyarakat setempat maupun nelayan dari lauar wilayah sebab akan
menyulitkan dalam upaya pelarangan penangkapan ikan dilokasi tersebut nantinya.
2. Tutupan karang sebaiknya dalam kondisi baik. Idealnya, lokasi tersebut memiliki 50 tutupan karang hidup. Walaupun demikian, lokasi dengan
tutupan karang yang lebih rendah juga masih dapat dijadikan pilihan jika kriteria lainya memungkinkan sangat sesuai
≥ 50, sesuai 25 dan ≤ 50, dan tidak sesuai ≤ 25 .
3. Lokasi KKL seharusnya meliputi habitat terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, dan habitat penting lainnya sangat sesuai :
karang, lamun, mangrove ; sesuai : karang, lamun ; tidak sesuai : tidak ada ekosistem.
4. Lokasi KKL sebaiknya berada dalam jarak pandang dan pantauan pemukiman agar dapat diamati dan diawasi oleh masyarakat guna
mengurangi pelanggaran aturan larang ambil secara permanen sangat sesuai 500 m, sesuai 500-1500 m, tidak sesuai
≥ 1500 m. 5. Ukuran besar atau kecilnya kawasan KKL tidak terlalu penting
menentukan, akan tetapi ada baiknya lokasi yang ditetapkan mempunyai luas sekitar 10-20 dari total perkiraan terumbu karang di perairan
pulau Karang Lebar dan Karang Congkak.
6. Lokasi KKL seharusnya tidak berada di dekat mulut sungai yang sangat rawan terhadap sedimentasi dan akibat dari poluso darat.
7. Lokasi KKL merupakan daerah penyelaman atau berpotensi untuk lokasi penyelaman.
8. Kawasan yang merupakan lokasi biota tertentu atau spesies yang langka bertelur atau mencari makan juga merupakan lokasi yang ideal bagi
KKL. 9. Sangat berguna untuk menetapkan lokasi dengan bentuk yang mudah
dilihat seperti persegi, persegi panjang, segitiga, dan lainnya, atau mengikuti kontur fisik alam dan menempatkan batas berdasarkan letak
geografis alami yang dikenal oleh masyarakat setempat seperti batas tanjung, lekukan, tepi karang, batas hutan mangrove, bukit, dan lain-
lain.
3.8. Matriks kesesuaian untuk penentuan kawasan konservasi laut