2.3.3. Ekosistem terumbu karang
Terumbu karang adalah suatu ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur CaCO
3
khusunya jenis-jenis karang batu dengan tambahan penting dari alga berkapur dan organisme lain penghasil
kapur Romimohtarto dan Juwana, 2001 . Organisme penghasil kapur tersebut hewan maupun tumbuhan mengekstrak karbonat dari perairan sekitarnya untuk
membangun tulang luar, cangkang, spikula dan elemen kapur lainnya di tubuh mereka Sorokin, 1995. Penampang melintang terumbu karang dapat dilihat
pada Gambar 1.
Sumber : Veron 2002 Gambar 1. Anatomi hewan karang sumber : Veron, 2002
Terumbu karang merupakan keunikan diantara komunitas lautan, yaitu seluruhnya dibentuk oleh kegiatan biologis Nybakken,1992. Struktur fisik dari
terumbu karang diproduksi oleh pertumbuhan dari hewan karang dan alga Weber dan Thurman, 1991. Pertumbuhan yang kontinu mengahasilkan lingkungan tiga
dimensi yang menjadi rumah bagi ratusan jenis organisme laut dan memiliki warna yang indah. Ekosistem terumbu karang berada di daerah perairan dangkal
di sekitar daratan daerah tropis. Keberadaannya terbatas di perairan hangat dimana suhu rata-ratanya tidak kurang dari 18
o
C pada musim dingin. Lamanya proses pembentukkan ekosistem ini dan keberadaanya menjadikan ekosistem
terumbu karang dapat dikatakan sebagai salah satu ekosistem tertua di dunia dan komunitas hewan dan tumbuhan yang paling kompleks didunia setara dengan
hutan hujan tropis. Setiap terumbu karang memiliki ciri khas tersendiri, tergantung dari
bagaimana lokasi dipengaruhi oleh salinitas, suhu, arus, deposit sedimen, dan bentuk dasar bawah laut Wilson dan Wilson, 1985. Menurut bentuk dan
letaknya, terumbu dibedakan menjadi empat tipe yaitu : fringing reef, barrier reef, pacth reef dan atol.
Kepulauan Seribu berada di pusat kawasan segitiga karang coral trianglie, kawasan dengan kekayaan terumbu karang tertinggi di dunia, termasuk di
antaranya Indonesia, Filipina, Papua Nugini , dan Australia Utara. Marga yang banyak ditemukan di kawasan ini antara lain Montipora, Fungia, Seriatopora,
Acropora, Porites, Galaxea, Lobophyllia, Pachyseris, Echinopora, dan
Hydnophora Estradivari, 2007. Meskipun memiliki kekayaan terumbu karang
yang tinggi, kawasan ini mengalami berbagai ancaman setiap harinya.
2.4. Lingkungan sosial ekonomi