Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Penilaian Hasil Belajar Siswa

Widya Praja Ungaran pada kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis. Observasi yang dilakukan meliputi 11 aspek aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

3.6.2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik Suharsimi, 2009:158. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data nilai siswa kelas X AP 1 SMK Widya Praja Ungaran pada kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis.

3.6.3. Metode Tes

Suhartana dalam Muslich 2009:146 menjelaskan bahwa “tes merupakan suatu cara yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang harus diselesaikan oleh siswa yang bersangkutan”. Tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam menguasai kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis.

3.6.4. Metode Analisis Data

1. Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Penilaian aktivitas belajar siswa menggunakan skala Likert. Aktivitas belajar dapat dinilai dengan melihat aktif tidaknya siswa dalam kegiatan pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui lembar observasi yang telah disusun. Data diperoleh dengan cara mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif, yaitu mengubah skor yang diperoleh dari lembar pengamatan dalam bentuk angka atau nilai. Penentuan skor aktivitas belajar siswa menggunakan skala dengan empat gradasi, yaitu skor sangat tinggi bernilai 4, skor tinggi bernilai 3. skor rendah bernilai 2 dan skor sangat rendah bernilai 1 Suharsimi, 2010:146. Penilaian aktivitas siswa dapat di hitung menggunakan rumus DP Deskriptif Persentase, sebagai berikut: Keterangan: n : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimal Kategori deskriptif persentase DP dibuat perhitungan kriteria hasil belajar siswa Purwanto, 2009:102, yaitu sebagai berikut: 1. Persentase Tertinggi 2. Persentase Terendah 3. Persentase Rentangan Persentase rentangan = 100 - 25 = 75. 4. Persentase Interval Kelas Angka dari hasil perhitungan di atas, maka kategori aktivitas belajar siswa adalah pada tabel berikut: DP = ×100 Persentase tertinggi = � � � � � � x 100 = x 100 = 100. Persentase terendah = � � � � � � x 100 = x 100 = 25. Persentase interval = x 100 = 18,75. Tabel 3.5 Interval Kategori Aktivitas Belajar Siswa Kelas Interval Kategori Aktivitas I 25 - 43,75 Sangat Rendah II 43,76 - 62,51 Rendah III 62,52 - 81,27 Tinggi IV 81,28 - 100 Sangat Tinggi

2. Penilaian Hasil Belajar Siswa

Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai rata-rata atau presentase hasil belajar awal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Mencari nilai rata-rata siswa, menurut Suharsimi 2009:264 dapat digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: M : Nilai rata-rata mean ∑ : Jumlah nilai seluruh siswa : Banyaknya siswa yang mengikuti tes 2. Menghitung ketuntasan belajar siswa Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal menurut Sudjana 2009:131, digunakan rumus sebagai berikut: M = ∑ � Keterangan: DP : Nilai persentase atau hasil. f : Jumlah siswa yang tuntas. N : Jumlah seluruh siswa.

3.7. Indikator Keberhasilan