bahwa, aktivitas belajar siswa kelas X AP 1 lebih rendah dibandingkan kelas X AP 2, dimana siswa kurang berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Dibandingkan dengan kelas X AP 2, hasil belajar siswa kelas X AP 1 juga lebih rendah dari kelas X AP 2, dimana sebagian besar
hasil belajar siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan, yaitu 75.
Data hasil observasi yang diperoleh, menjadi dasar bagi peneliti dalam menetapkan siswa kelas X AP 1 sebagai subjek dalam penelitian tindakan
kelas ini. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X AP 1 SMK Widya
Praja Ungaran dapat meningkat.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yang masing- masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Siklus I dilaksanakan berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan saat proses pembelajaran pada mata pelajaran korespondensi.
Siklus II dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada hasil penelitian dan hasil refleksi siklus I. Asumsi apabila pada siklus I indikator
belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Apabila pada siklus II indikator belum tercapai, maka dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya,
sampai indikator dalam penelitian dapat tercapai. Langkah-langkah desain penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa
2009:73, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas
3.3. Faktor yang Diteliti
3.3.1. Aktivitas Belajar Siswa
Faktor pertama yang diteliti adalah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning pada
kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis. Diharapkan setelah diterapkan model pembelajaran
Problem Based Learning, aktivitas belajar siswa meningkat.
3.3.2. Hasil Belajar Siswa
Faktor kedua yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada
kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat Mulyasa 2009:73
1. Rencana
4. Refleksi 2. Tindakan
2. Tindaka n
4. Refleksi 1. Rencana
3. Observasi 3. Observasi
Siklus I Siklus II
Diteruskan atau dihentikan
komunikasi tulis. Hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran. Diharapkan setelah menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning, hasil belajar siswa kelas X AP 1 meningkat.
3.4. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dan masing masing siklus terdiri atas dua pertemuan, yaitu siklus I dan siklus II.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penjelasan diuraikan masing-masing tahapan dalam
setiap siklus, yaitu sebagai berikut:
3.4.1. Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan
dilakukan sebelum
kegiatan penelitian
dilaksanakan, adapun perencanaan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran sebelum dilakukan penelitian dan menentukan alternatif penyelesaian yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ditemukan, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Membuat instrumen pengamatan aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran, yang meliputi 11 aspek aktivitas belajar lampiran 36. 3.
Membuat kisi-kisi instrumen soal uji coba, yang terdiri dari 35 soal pilihan ganda lampiran 14.
4. Membuat instrumen uji coba berdasarkan kisi-kisi lampiran 15.
5. Melakukan uji coba instrumen di kelas XI AP 2, sebelum diujikan di
kelas X AP 1. 6.
Menganalisis instrumen hasil uji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen di uji coba terlebih dahulu untuk
mengetahui validitas, realiabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soalnya lampiran 20.
7. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok sebanyak 8 kelompok
secara heterogen lampiran 35. 8.
Membuat rancangan pembelajaran siklus I, berdasarkan silabus pada kompetensi dasar mengidentifikasi dan mempraktikkan cara membuat
komunikasi tulis, dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dibuat dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP sesuai kurikulum 2013 lampiran 12.
b. Pelaksanaan