Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

2.8. Kerangka Berfikir

Hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Hasil belajar siswa yang rendah mengindikasikan bahwa pembelajaran belum mencapai hasil yang baik, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada prosesnya. Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa kelas X AP SMK Widya Praja Ungaran, didasarkan pada nilai ulangan. Nilai ulangan menunjukkan hasil belajar siswa rendah, oleh karenanya perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal. Tanggal 22 Agustus 2014, peneliti telah melakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran, observasi dilakukan di kelas X AP SMK Widya Praja Ungaran. Hasil dari observasi yang dilakukan, peneliti mengidentifikasi adanya masalah dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan yang terjadi adalah aktivitas belajar siswa rendah, dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013, dimana pembelajaran berpusat pada siswa, akan tetapi dalam kenyataannya pembelajaran masih berpusat pada guru. Data nilai hasil ulangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah, dimana sebagian besar hasil belajar siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran korespondensi, yaitu 75. Guru mata pelajaran yang bersangkutan menggunakann model pembelajaran ceramah dan tanya jawab, akan tetapi partisipasi dari para siswa masih rendah. Pembelajaran aktif ditandai dengan aktivitas belajar siswa yang tinggi, oleh karena itu guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran juga harus dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sisiwa. Model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan kurikulum 2013, yaitu model pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning dan Project Based Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat mendorong setiap siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta memungkinkan berkembangnya keterampilan berpikir siswa penalaran, komunikasi dan interaksi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Asumsi mengenai rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa disebabkan karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, model pembelajaran yang diterapkan tidak mendorong terhadap peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajart siswa, sehingga siswa kurang mendapat kesempatan untuk dapat berpartisipasi cecara aktif dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran dengan tepat akan mendorong peserta didik untuk dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu peserta didik juga akan lebih paham terhadap materi yang dipelajarinya. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan, sehingga siswa akan lebih paham terhadap materi yang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kerja kelompok dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran, sehingga aktivitas dan partisipasi belajar siswa meningkat. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh fadly dkk. menunjukkan bahwa, penerapan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Cara untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa adalah perlu dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Apabila dalam tindakan siklus I belum menunjukkan hasil yang ditetapkan, maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning diasumsikan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas X AP SMK Widya Praja Ungaran. Skema kerangka berfikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir IDENTIFIKASI MASALAH PERMASALAHAN 1. Model pembelajaran ceramah dan tanya jawab 2. Pembelajaran berpusat pada guru 3. Aktivitas belajar siswa rendah 4. Hasil belajar siswa rendah 5. Latar belakang peserta didik heterogen ALTERNATIF PENYELESAIAN Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning HASIL TINDAKAN 1. Akivitas belajar siswa 2. Hasil belajar siswa TINDAKAN Siklus I 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi Dicukupkan atau Dilanjutkan

2.9. Hipotesis Tindakanan