konstrutivisme merupakan teori yang membina pengetahuan siswa bukan hanya sekedar menerima pengetahuan dari orang lain. Dalam Isjoni, 2014: 31.
Teori Konstruktivisme merupakan teori yang mendasari model pembelajaran TPS karena teori ini siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan
yang diperoleh dari pembelajaran yang dilakukan. Model TPS tidak hanya memberi pengetahuan pada siswa tetapi siswa juga diberi kesempatan siswa untuk
berpikir sendiri untuk membangun pengetahuannya.
2.1.11 Penerapan Pembelajaran IPA melalui Model TPS berbantuan Media
Video
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS berbantuan Video akan menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran. Media video tentang
daur air akan diputarkan, maka perhatian siswa akan terfokus pada video yang diputarkan. Kemudian guru memberi pertanyaan pancingan, dan masing-masing
siswa harus berpikir sendiri untuk mengembangkan ide yang ditemukan. Kemudian mereka berpasangan untuk saling berbagi pendapat. Setelah itu mereka
mengemukakan hasil yang mereka dapatkan. Adapun modifikasi langkah-langkah pembelajaran melalui Model
pembelajaran TPS menurut Aris Shoimin berbantuan media video menurut Yudhi Munadi dalam Pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan video yang sesuai dengan materi untuk siswa.
2. Memutarkan video yang berkaitan dengan materi untuk merangsang ide siswa.
3. Memberikan pertanyaan atau masalah yang sesuai untuk merangsang ide siswa.
4. Meminta siswa untuk menuliskan jawaban dari permasalahan yang diajukan
guru sesuai dengan ide yang dipikirkan. 5.
Memasangkan siswa untuk berdiskusi dari hasil jawaban yang dituliskan. 6.
Membimbing diskusi kelompok kecil. 7.
Meminta pasangan untuk menyampaikan hasil diskusi didepan kelas. 8.
Meneruskan pemutaran video. 9.
Menjelaskan dan mengkonfirmasi tentang materi yang berkaitan.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Riani pada tahun 2013 berjudul “Penerapan Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe TPS TPS untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Wonorejo 2313 Surabaya” yang menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil penelitian
berupa observasi tindakan dan rekapitulasi hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus 3 dapat dianalisis sebagai berikut: pada siklus I adalah 64, siklus 2 76,
dan siklus 3 mencapai 88. Dengan nilai rata-rata siswa pada pembelajaran PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS mencapai 80,8.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Murni pada tahun 2013 berjudul “Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan
Teknik TPS di kelas IV” juga menunjukkan peningkatan yang signifikan pada
aktivitas belajar siswa. Aktivitas fisik pada siklus I meningkat menjadi 66,7 dan siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 84,72. Aktivitas mental siswa pada
siklus I meningkat menjadi 67,78 dan siklus 2 juga mengalami peningkatan sebesar 84,4. Sedangkan pada aktivitas emosional peningkatan pada siklus I