4. Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi.
5. Siswa dapat saling berbagi satu sama lain.
6. Masing-masing siswa mempunyai kesempatan untuk berbagi atau
menyampaikan idenya.
2.1.9.3 Kekurangan Model Pembelajaran TPS
Menurut Shoimin 2014: 212 kekurangan model pembelajaran TPS adalah sebagai berikut:
1. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
2. Lebih sedikit ide yang muncul.
3. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, solusi yang digunakan adalah dalam keterampilan guru. Guru harus secara optimal memberikan rangsangan agar ide
yang muncul lebih banyak. Serta guru harus secara maksimal membimbing kelompok kecil agar guru bisa mengatur diskusi kelompok serta menjadi
penengah ketika ada perselisihan dari setiap pasangan.
2.1.10 Teori Belajar yang Mendukung Penerapan Model TPS berbantuan
Media Video
Menurut Haryono, 2013: 49 teori belajar yang menonjol dalam pembelajaran IPA adalah teori kognitivisme dan teori konstruktivisme. Teori
kognitivisme menguraikan perkembangan kognitif dari sesorang dan teori konstruktivisme menekankan individu tidak menerima begitu saja ide dari orang
lain.
a. Teori Kognitivisme
Teori Kognitivisme menurut Jean Piaget dibagi dalam empat tahap yaitu tahap sensomotor 0-2th, pra operasional 2-7th, operasi konkret 7-11th, dan
operasi formal setelah 11th. Menurut Piaget seorang anak akan lebih optimal hasil pembelajarannya
jika sesuai dengan perkembangan tahap kognitifnya. Pada pembelajaran IPA siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan dengan obyek fisik serta
dengan diskusi dengan teman sebaya dan pertanyaan pancingan dari guru. Guru perlu memberikan rangsangan untuk memacu interaksi siswa dengan lingkungan,
dan menemukan hal baru di lingkungan. Dalam Haryono, 2013: 50. Berdasarkan teori kognitif diketahui bahwa siswa SD berada pada tahap
operasional konkret, anak masih suka bermain. Sehingga guru harus menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa, serta menciptakan media pembelajaran
yang menarik dan mudah diterima oleh siswa. Teori tersebut mendasari penggunaan media video, karena media tersebut menarik perhatian siswa dan
mudah diserap oleh siswa. b.
Teori Konstruktivisme Teori konstruktivisme merupakan teori tentang cara pandang siswa
membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan maupun pengalaman yang ada. Menurut Bruner 1999 Isjoni, 2014:31 teori
konstruktivisme berlaku untuk membina pengetahuan siswa dengan menguji ide dan pendekatan melalui pengetahuan dan pengalaman. Pada intinya teori
konstrutivisme merupakan teori yang membina pengetahuan siswa bukan hanya sekedar menerima pengetahuan dari orang lain. Dalam Isjoni, 2014: 31.
Teori Konstruktivisme merupakan teori yang mendasari model pembelajaran TPS karena teori ini siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan
yang diperoleh dari pembelajaran yang dilakukan. Model TPS tidak hanya memberi pengetahuan pada siswa tetapi siswa juga diberi kesempatan siswa untuk
berpikir sendiri untuk membangun pengetahuannya.
2.1.11 Penerapan Pembelajaran IPA melalui Model TPS berbantuan Media