c. Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi.
d. Adakalanya program video tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk
memperhatikan aspek-aspek tertentu. e.
Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu.
f. Sesudah itu dapat dites berapa banyaklah yang mereka tangkap dari program
video itu. Langkah-langkah pemanfaatan media video diatas digunakan peneliti
untuk menerapkan media video dalam pembelajaran IPA tentang daur air dengan menggunakan model pembelajaran TPS berbantuan media video.
2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono 2013: 54 pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk
yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, guru menetapkan
tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang
dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Model pembelajaran kooperatif membuka peluang bagi upaya untuk
mencapai tujuan meningkatkan keterampilan sosial siswa. Berikut merupakan lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif sebagaimana dikemukakan
Roger dan Johnson 1992 dalam Suprijono 2013: 58.
Lima unsur pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Saling ketergantungan positif. Setiap anggota dalam kelompok saling bekerjasama untuk paham terhadap
bahan yang menjadi tugas mereka; 2 Pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individual, artinya setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota
kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama; 3 Pembelajaran kooperatif adalah ketergantungan positif; 4 Pembelajaran kooperatif adalah
keterampilan sosial dimana menuntut siswa untuk saling mengenal, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan
mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik bersama; 5 Pembelajaran kooperatif adalah pemprosesan kelompok, siswa dituntut untuk memberikan
kontribusi kegiatan di dalam kelompok. Kelima unsur di atas, jika dilaksanakan dengan baik, maka akan
menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi,
menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif melibatkan siswa secara aktif untuk bekerjasama dalam kelompok.
Penerapan model pembelajaran kooperatif lebih diarahkan oleh guru namun bukan berarti pembelajaran kooperatif hanya berpusat pada guru. Pada
pembelajaran kooperatif guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan dan informasi yang dirancang. Hal itu untuk membantu siswa
menyelesaikan kesulitan dan masalah dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif yang baik harus memiliki ciri-ciri dan memenuhi lima
unsur yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi, model pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang mengaktifkan siswa sepanjang proses pembelajaran.
2.1.9 Model Pembelajaran TPS Think Pair Share