2.1.3.2. Teori Belajar Kognitif
Rifa’i Anni  menyatakan bahwa teori ini hasil belajar tidak ditentukan oleh stimulus  yang  berada  diluar  dirinya,  melainkan  oleh  faktor  yang  ada  pada  dirinya
sendiri,  faktor-faktor  internal  yang  berupa  potensi  berfungsi  untuk  mengenal  dunia luar,  dan  dengan  pengenalan  itu  manusia    mampu  memberikan  respon  stimulus.
Teori kognitif memandang belajar sebagai proses pengfungsian unsur-unsur kognisi, terutama  pikiran  untuk  dapat  mengenal  dan  memahami  stimulus  yang  datang  dari
luar. Kegiatan  pengolahan  informasi  yang  berlangsung  di  dalam  kognisi  itu  akan
menentukan perubahan perilaku seseorang. Perubahan perilaku tidak ditentukan oleh jumlah  informasi  atau  stimulus  melainkan  lebih  ditentukan  oleh  sejauh  mana
seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon  stimulus  yang  berada  di  sekelilingnya.  Oleh  karena  itu,  teori  belajar
kognitif  menekankan    pada  cara-cara  seseorang  menggunakan  pikirannya  untuk belajar,  mengingat,  dan  menggunakan  pengetahuan  yang  diproleh  dan  disimpan  di
dalam pikirannya secara efektif, dengan kata lain aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan informasi.
2.1.3.3. Teori Belajar Humanistik
Menurut Rifa’i dan Anni 2011:143 fokus utama dalam teori ini adalah hasil pendidikan  yang  bersifat  afektif,  seperti  belajar  tentang  cara-cara  belajar,  dan
meningkatkan  kreativitas  dalam  semua  potensi  peserta  didik  mengambil  tanggung
jawab  dalam  menentukan  apa  yang  dipelajari  dan  menjadi  individu  yang  mampu mengarahkan diri sendiri secara mandiri.
Pembelajaran  merupakan  tempat  bagi  peserta  didik  untuk  aktualisasi  diri, sehingga  pendidik  harus  mengelola  kelas  dengan  baik  agar  peserta  didik  dapat
mengaktualisasikan  diri.  Pendekatan  humanistik  selalu  memelihara  kebebasan peserta didik untuk tumbuh dan melindungi peserta didik dari tekanan keluarga dan
masyarakat.  Prinsip-prinsip belajar menurut  teori belajar humanistik  ada lima,  yaitu a peserta didik mempelajari apa  yang mereka butuhkan dan ingin mereka ketahui,
b  belajar  tentang  cara-cara  belajar  adalah  lebih  penting  dibandingkan  dengan memperoleh  pengetahuan  aktual,  c  evaluasi  yang  dilakukan  oleh  peserta  didik
sendiri  adalah  sangat  bermanfaat  dari  pekerjaannya,  d  perasaan  adalah  sama pentingnya  dengan  fakta  dan  belajar  merasakan  adalah  sama  pentingnya  dengan
cara-cara  berpikir,  e  belajar  akan  terjadi  apabila  peserta  didik  tidak  merasakan adanya ancaman. Jadi pendekatan ini memandang pentingnya penekanan pendidikan
kreativitas,  minat  seni,  dan  hasrat  ingin  tahu.  Sehingga  kurikulum  standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir disekolah
kurang ditekankan dalam pendekatan humanistik.
2.1.3.4. Teori belajar Konstruktivistik