Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, bahwa :
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya
yang habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkesinambungan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel, ruang unit produksi, ruang kantin, ruangtempat olahraga, tempat ibadah, dan ruang atau tempat
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran
kegiatan pembelajaran. Sarana merupakan fasilitas yang berupa peralatan atau perlengkapan yang bisa langsung dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran,
sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang kegiatan pembelajaran.
2.3.2. Macam-Macam Fasilitas Belajar
Secara umum fasilitas belajar dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Fasilitas Belajar di Rumah Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokonya,
misalnya makan, pakaian, perlindungan, kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis, buku-buku
dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang Slameto, 210-63.
Menurut The Liang Gie 2002:33 macam-macam fasilitas belajar dirumah, antara lain:
a. Ruang atau tempat belajar Sebuah syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya ialah
tersedianya tempat belajar. Pertama-tama mengenai tata ruang kamar tidur yang juga menjadi kamar belajar. Letak meja yang dipakai untuk belajar
hendaknya tidak menghadap kepintu. Meja hendaknya bersih dari benda- benda apapun yang tidak diperlukan untuk belajar. Buku-buku pelajaran yang
sedang dibaca sebaiknya ditaruh pada rak tersendiri yang tidak jauh dari meja belajar, baik disamping meja ataupun dengan menempel pada tembok atas
meja. Kalau semua buku ditaruh diatas meja,ini akan memenuhi meja dan menyebabkan meja terasa sangat sempit.
b. Penerangan Syarat lain untuk tempat belajar yang baik ialah penerangan cahaya
yang cukup. Penerangan yang terbaik ialah yang diberikan oleh cahaya matahari karena warnanya putih dan sangat intensif. Penerangan dari cahaya
lampu dapat dibedakan dalam 4 macam, yaitu 1 penerangan tidak langsung, 2 penerangan langsung, 3 penerangan setengah tak langsung, dan 4
penerangan setengah langsung. c.
Perabot belajar Perabot belajar dalam kamar terdiri dari meja, kursi, dan lemari buku.
Suatu keharusan tempat belajar ialah ada meja dan kursinya. Syarat untuk meja belajar yang baik, ialah :
1. Meja tidak tertutup seluruhnya dari permukaan sampai lantai. 2. Permukaan meja hendaknya rata dan tidak berwarna gelap atau berkilat.
3. Luas meja belajar tidak perlu berlebihan 4. Tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan siswa yang
bersangkutan d. Peralatan tulis dan buku-buku
Di samping buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa ,yaitu pulpen, tinta, pensil, mistar, penghapus, perekta, alat
penajam pensil, kertas tulis, dan buku notes. 2. Fasilitas Belajar di Sekolah
Fasilitas merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas sekolah yang meliputi semua peralatan serta perlegkapan
yang digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Kualitas atau tingkat penguasaan pelajaran akan lebih baik apabila didalam kegiatan pembelajarn banyak
didukung oleh alat-alat pembelajaran yang relevan.
Menurut Djamarah 2008:183-185 ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan fasilitas belajar, antara lain:
a. Gedung sekolah Gedung sekolah merupakan tempat yang strategis untuk belangsung
kegiatan pembelajaran di sekolah. Gedung sekolah yang berda di 2 lokasi cenderung sulit dikelola.pengawasan sukar dilakukan, oleh karena itu gedung
sekolah alangkah baiknya berada dalam 1 lokasi. b. Ruang kelas
Suatu sekolah yang kekurangan ruang kelas, sementara jumlah anak didik yang dimiliki banyak melebihi daya tampung kelas, akan banyak
menemukan masalah. Kegiatan belajar kurang kondusif dan pengelolaan kelas kurang efektif. Penempatan siswa secara proporsional kini sering
terabaikan. Pertimbangan material dengan menerima peserta didik yang masuk dalam jumlah banyak melebihi kapasitas kelas adalah kebijakan yang
cenderung mengabaikan aspek kualitas pendidikan. Hal ini harus dihindari bila ingin bersaing dalam peningkatan mutu pendidikan.
c. Perpustakaan Perpustakaan sekolah merupakan laboratorium ilmu. Lengkap tidaknya
buku-buku di perpustakaan ikut menentukan kualitas suatu sekolah. Tempat ini harus menjadi sahabat siswa, sehingga kapan saja ada waktu luang siswa
harus datang ke sana untuk sekedar membaca buku ataupun meminjam buku.
d. Buku-buku pelajaran Buku pelajaran peserta didik harus lengkap sebagai penunjang kegiatan
pembelajaran. Dengan memiliki buku sendiri siswa dapat membacanya disetiap kesempatan bisa dirumah ataupun disekolah, sehingga diharapkan
kegiatan belajar siswa lebih bergairah. e. Alat peraga
Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah. Alat peraga dapat guru gunakan untuk membantu
menjelaskan materi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian diatas, macam-macam fasilitas belajar yang akan
mewakili indikator penelitian menurut pendapat Djamarah, meliputi : Tempat belajar atau ruang kelas, penerangan yang cukup, buku-buku pegangan, kelengkapan
peralatan belajar, dan perpustakaan. Lima indikator dari pendapat Djamarah tersebut diharapkan dapat mewakili indikator-indikator lainnya serta dapat digunakan sebagai
dasar dalam mengukur pengaruh fasilitas terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
2.4. Motivasi Belajar 2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar