2.1.3. Teori Belajar
Teori belajar menurut Rifa’i Anni 2009: 105-149 dibedakan menjadi :
2.1.3.1. Teori Belajar Behavioristik
Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar dan bersifat permanen, dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan
dalam waktu yang relatif lama.Menurut teori belajar behavioristik “ belajar merupakan proses perubahan perilaku”. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat
berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau perilaku yang tidak tampak innert behavior. Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar permanen
menjadi perubahan perilaku yang akan bertahan dalam waktu yang relatif lama, sehingga pada suatu waktu perilaku tersebut dapat dipergunakan untuk merespon
stimulus yang sama atau hampir sama. Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar perubahan perilaku itu tidak
disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons Rifa’i dan Anni, 2011:105-106.
Prinsip-prinsip belajar dalam teori behavioristik adalah sebagai berikut: 1. Perlu diberikan penguatan reinforcement untuk meningkatkan motivasi
kegiatan belajar. 2. Pemberian penguatan itu dapat berupa penguat sosial senyuman, pujian,
penguat aktivitas pemberian mainan, dan penguat simbolik uang, nilai.
3. Hukuman punishment dapat digunakan sebagai alat pembelajaran tetapi perlu hati-hati. Hukuman dapat dipikirkan sebagai alat pendidikan terakhir
setelah anak melakukan kenakalan dan kemalasan, dan dalam pelaksanaannya pendidik tidak boleh sambil marah atau dendam.
4. Kesegaran konsekuensi immesiacy merupakan perilaku belajar yang segera diikuti konsekuensi akan lebih berpengaruh dari perilaku yang disertai
konsekuensi yang lambat, 5. Pembentukan shaping dalam upaya mencapai tujuan, pendidik di samping
memberikan pengajaran juga memberikan penguatan. Secara umum penerapan prinsip belajar perilaku, tampak dalam langkah-
langkah pembelajaran berikut: 1. Menentukan tujuan instruksional
2. Menganalisis lingkungan kelas termasuk identifikasi entry behavior peserta didik
3. Menentukan materi pelajaran 4. Memecahkan materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil
5. Menyajikan materi pembelajaran 6. Memberikan stimulus yang berupa pertanyaan, latihan, dan tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respon peserta didik 8. Memberikan penguatan mungkin positif atau negatif
9. Memberikan stimulus baru.
2.1.3.2. Teori Belajar Kognitif