Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan saintifik dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, sehingga dapat memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Tema Cita-citaku
Model Problem Based Learning berbantuan media Audio Visual SDN Ngaliyan 03”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Sesuai dengan kajian teori, bahwa pada dasarnya pembelajaran adalah proses interaksi yang melibatkan siswa dan pendidik yang terjadi dimanapun dan
kapanpun yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan tingkah laku sikap. Disini guru memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Seorang guru sebagai fasilitator harus dapat memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, di mulai dari kejelasan dalam penyampaian materi,
pengelolaan kelas, penerapan model atau pendekatan pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian ini adalah masih
terdapat permasalahan yang perlu dipecahkan yaitu, kurangnya keterampilan guru dilihat dari pembelajaran masih berpusat pada guru, guru kurang memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa, guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dari faktor aktivitas siswa, siswa tidak fokus dalam pembelajaran,
siswa kurang aktif dalam pembelajaran, rendahnya minat siswa mengikuti pelajaran, dankurangnya motivasi belajar, oleh karena itu hasil belajar siswa dalam
pembelajaran rendah dan belum mencapai KKM yang ditetapkan di SDN Ngaliyan 03 yaitu 2,66.
Berdasarkan kondisi yang ada tersebut, perlu adanya suatu perbaikan pembelajaran. Salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan
menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media Audio Vsual diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktifitas siswa serta hasil
belajar siswa kelas IVA SDN Ngaliyan 03.
Bagan 2.2 Alur berpikir dapat digambarkan sebagai berikut
Kondisi Awal
Pelaksanaan dengan model PBL berbantuan media Audio Visual : 1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar.
2. Guru memstimlus siswa dengan memberikan suatu masalah melalui media Audio Visual dan siswa memperhatikan mengamati, orientasi
siswa pada masalahmenyimak 3. Siswa dibagi kedalam kelompok menyimak penjelasan guru tentang
tugas yang akan dikerjakan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan siswa untuk belajar
4. Guru membimbing siswa melaksanakan diskusi untuk memecahkan masalah menalarmencoba, membimbing pengalaman individual
dan kelompok 5. Secara bergantian siswa mempresentasikan hasil diskusinya
mengkomunikasikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya 6. Siswa bersama guru menyimak penjelasan materi dan menyimpulkan
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Keterampilan guru dalam tema Cita-Citaku pada muatan IPA dengan model PBL berbantuan media Audio Visual meningkat.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dalam tema Cita-citaku pada muatan IPA dengan model PBL berbantuan media Audio Visual
meningkat. 3. Hasil belajar siswa dalam tema Cita-citaku pada muatan IPA
dengan model PBL berbantuan media Audio Visual meningkat. a Sikap spiritual siswa mendapat nilai dengan kategori minimal
baik. b Sikap sosial siswa mendapat nilai dengan kategori minimal
baik. c Pengetahuan siswa dengan KKM 2,66 66-70 dan ketuntasan
kasikal 80 d Ketrampilan siswa mendapat nilai dengan kategori minimal
baik. Kualitas Pembelajaran IPA masih rendah ditandai dengan:
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran kurang berinovasi dalam penggunaan model-model pembelajaran.
2. Aktivitas siswa, tidak bida bekerja sama dalam melaksanakan berdiskusi, kurang aktif, belum menerima pendapat orang lain, tidak
bias memecahkan suatu masalah, sehingga tidak bias menyimpulkan masalah dengan baik.
3. Hasil belajar siswa, menunjukkan 72,7nilai siswa masih dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 2,66 66-70
Kondisi Akhir Pelaksanaan
Tindakan melalui model PBL
berbantuan media Audio Visual
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN