Kuantitatif TEKNIK ANALISIS DATA

Menurut Aries dan Haryono 2012:89 catatan lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang penting dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dilakukan oleh observer agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya. Catatan lapangan pada penelitian ini berisi tentang proses pembelajaran dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan media Audio Visual. Catatan lapangan tersebut bertujuan untuk membantu peneliti apabila menemui kesulitan dalam proses pembelajaran, untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran secara lebih detail yang tidak berupa data yang telah dipersiapkan instrumen pengamtannya dan sebagai bahan guru untuk melakukan refleksi.

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

3.6.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif pada aspek pengetahuan yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu suatu penelitian yaang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran. Data kuantitatif pada penelitian ini berupa hasil belajar kognitif aspek pengetahuan muatan IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif meliputi mean, median, modus, nilai terendah, nilai tertinggi dan presentase ketuntasan belajar klasikal. Langkah-langkah untuk menganalisis data sebagai berikut: a Menghitung nilai rata-rata kelasmean dianalisa dengan rumus : X = Keterangan : X = nilai rata-rata X i = jumlah semua nilai siswa = jumlah siswa Sugiyono, 2010:49 b Menghitung median dianalisa dengan rumus : Median= b + p [ ] Keterangan: b = batas bawah median f = frekuensi kelas interval median p = panjang interval Kelas n = banyak frekuensi F = frekuensi kumulatif sebelum kelas interval median Sugiyono, 2010:53 c Menghitung modus dianalisa dengan rumus : Modus= b + p Keterangan: Bb = Tepi kelas modus batas bawah p = Panjang interval kelas b1= Selisih frekuensi kelas modus dibawahnyasebelumnya b2= Selisih frekuensi kelas modus diatasnyasesudahnya Sugiyono, 2010:52 d Menentukan data ketuntasan belajar klasikal Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran Poerwanti,2008:6.16. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 2,66 66-70. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut : P = X 100 Keterangan : P = persentase ketuntasan belajar klasikal siswa Aqib, 2009 :41 Ketuntasan belajar Klasikal dapat tercapai apabila 80 dari keseluruhan obyek penelitian memperoleh hasil KKM yang telah tentukan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen Tingat Keberhasilan Arti ≥ 80 Sangat Tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 Rendah ≤ 20 Sangat Rendah Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan pada permendikbud 104 tahun 2014 ditetapkan dengan skor rerata 2,67. Sedangkan di SDN ngaliyan 03 ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,66 dengan mengkonferensi 0-100 yang dapat dilihat pada tabel konversi nilai berikut ini: Tabel 3.2 Konversi Nilai Konversi nilai akhir Predikat Pengetahuan dan Keterampilan Sikap Skala 100 Skala 4 86-100 4 A SB 81-85 3.66 A - 76-80 3.33 B + B 71-75 3.00 B 66-70 2.66 B - 61-65 2.33 C + C 56-60 2 C 51-55 1.66 C - 46-50 1.33 D + K 0-45 1 D Sumber : Pemendikbud No.81A 2013

3.6.2 Kualitatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA KOKAMI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BEBENGAN KENDAL

11 53 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA INDAHNYA NEGERIKU MUATAN MATA PELAJARAN PPKn MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SDN NGALIYAN 03 SEMARANG

0 5 223