KERANGKA BERFIKIR KAJIAN PUSTAKA

2.3. KERANGKA BERFIKIR

Hasil belajar IPA rendah dikarenakan guru kurang memotivasi siswa, kurang maksimal dalam menggunakan model yang inovatif, dan menggunakan media pembelajaran seadanya. Selain itu pembelajaran juga masih berpusat pada guru sehingga aktivitas belajar siswa menjadi berkurang saat pembelajaran berlangsung dan siswa cenderung pasif. Selian itu siswa masih rendah dalam kerjasama antar siswa dan kurang bisa bergotong royong dengan seluruh siswa. Ada dua alternatif untuk menyelesaikan masalah seperti yang telah diuraikan di atas yaitu melalui model Make a Match berbatuan media papan flanel. Terdapat beberapa perbedaan antara model pembelajaran Make a Match dengan model pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah. Model pembelajaran Make a Match memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah. Perbandingan pengaruh antara model pembelajaran Make a Match berbantuan media papan flanel dengan model pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah terhadap hasil belajar siswa dapat digambarkan seperti pada bagan di bawah ini Secara skematis alur pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan 2.1 Kerangka berpikir pelaksanaan pembelajaran melalui model make a match berbantuan media papan flanel KONDISI AWAL Kualitas pembelajaran IPA rendah, ditandai dengan indikator sebagai berikut: Guru : a. Guru kurang memotivasi siswa b. Guru kurang maksimal dalam menggunakan model yang inovatif c. Guru menggunakan media pembelajaran seadanya Siswa : a. Aktivitas belajar siswa kurang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran b. Masih rendahnya kerjasama antar siswa c. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran kurang menarik. d. Hasil belajar siswa, dari data hasil belajar menunjukkan, bahwa nilai masih dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 67. Menerapkan model Make a Match berbantuan media papan flanel dalam pembelajaran IPA. Dimana dalam pembelajaran menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siswa menyimak kompetensi atau tujuan pembelajaran dan motivasi yang disampaikan oleh guru 2. Siswa memperhatikan penyampaian materi pengantar dari guru 3. Guru menggunakan media papan flanel dalam menjelaskan materi pelajaran 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang di ajarkan 5. Guru meminta siswa maju ke depan untuk mengulangi penyajian materi yang sudah disampaikan oleh guru dengan bantuan media papan flanel. 6. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dikusi 7. Siswa berkumpul berdasakan kelompoknya masing-masing 8. Guru membagikan lembar kerja siswa beserta pasangan kartu pertanyaan dan jawaban 9. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk mencari pasangan kartu pertayaan dan jawaban dan menyimpulkan hasil diskusi 10. Siswa maju kedepan kelas menempelkan pasangan kartu pertanyaan dan jawaban pada papan flanel 11. Guru bersama siswa mencocokan pasangan kartu pertanyaan dan jawaban yang ada pada papan flanel 12. Guru membagi kelas menjadi 3 tim, yaitu tim pembawa kartu pertanyaan, tim pembawa kartu jawaban dan tim penilai 13. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk melakukan permainan memasangkan kartu jawaban dan kartu petanyaan 14. Siswa berkumpul berdasarkan timnya msing-masing 15. Guru membagi kartu pertanyaan dan kartu jawaban kepada masing-masing tim 16. Siswa mulai melakukan permainan mencari pasangan yang sesuai dengan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang dibawa 17. Siswa melakukan diskusi dengan pasangan yang sudah ditemukan 18. Siswa menunjukkan hasil pasangan kartu pertanyaan dan jawaban kepada penilai 19. Tim penilai melakukan penilaian untuk hasil pasangan kartu pertanyaan dan jawaban. 20. Siswa melakukan permainan seperti yang sudah diarahkan oleh guru secara bergantian sampai semua siswa pernah sebagai tim pemegang kartu pertanyaan, kartu jawaban dan penilai. PELAKSANAAN TINDAKAN Kualitas pembelajaran IPA meningkat dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: Guru a. Guru sudah maksimal dalam menggunakan model yang inovatif b. Guru telah menggunakan media pembelajaran yang menarik Siswa : a. Aktivitas belajar siswa meningkat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran b. Siswa bisa bekerjasama dengan seluruh siswa c. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran menarik. d. Hasil belajar siswa 85 di atas KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 67. KONDISI AKHIR

2.4. HIPOTESIS TINDAKAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS IIIA SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

7 23 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02

0 5 273

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE a MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

3 55 228

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KANCING GEMERINCING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVSDN SDN PUDAKPAYUNG KOTA SEMARANG

0 3 250

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1