Model Pembelajaran Make a Match

2.1.7 Model Pembelajaran Make a Match

2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran Make a Match Model pembelajaran mencari pasangan make a match merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Lorna Curran 1994. Menurut Lindayani dalam Pratiwiningsih 2013:4 Make a match is one of teaching method that includes in cooperative learning. Sependapat dengan hal tersebut Suprijono 2012:94 menyatakan bahwa model make a match adalah model pembelajaran dengan mengembangkan kartu- kartu berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Model pembelajaran make a match yaitu model pembelajaran mencari pasangan kartu yang merupakan jawabansoal dari kartu yang dimiliki sebelum batas waktu yang ditetapkan. Pada model pembelajaran make a match sangat diperlukan ketelitian, kecermatan, ketepatan dan kecepatan siswa untuk mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya Rusman, 2014: 233. 2.1.7.2 Langkah- langkah Model Pembelajaran Make a Match Ada beberapa langkah yang diterapkan dalam menerapkan model pembelajaran make a match Rusman, 2014 : 223-224 yaitu : a. guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban; b. setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang; c. siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya kartu soalkartu jawaban; d. siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin; e. setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya; f. kesimpulan. 2.1.7.3 Kelebihan Model Pembelajaran Make a Match Menurut Aris Shoimin 2014:99 ada beberapa keunggulan dari model pembelajaran make a match. Keunggulan dari model pembelajaran make a match yaitu : a Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran ; b Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis; c Munculnya dinamika gotong-royong yang merata di seluruh siswa. 2.1.7.4 Kelemahan Model Pembelajaran Make a Match Selain memiliki keunggulan, menurut Aris Shoimin 2014:99 model pembelajaran make a match juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan dari make a match adalah : a Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran; b Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain; c Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. 2.1.7.5 Solusi atas Kekurangan Model Make a Match Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut, guru dapat meminimalisir kekurangan dari model make a match sebagai berkut: 1 guru harus membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran saat permainan memasangkan kartu pertanyaan dan jawaban, 2 guru harus bisa mengelola kelas agar tidak terjadi kegaduhan dan mengganggu kelas lain, 3 guru harus menyiapkan alat dan bahan secara maksimal. Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa model cooperative learning tipe make a match merupakan model pembelajaran dengan bantuan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang mendorong peserta didik untuk meningkatkan jiwa sosial anak, meningkatkan ketelitian, dan tanggung jawab. Melalui penerapan model di atas, peserta didik diharapkan dapat mengikuti dan menikmati proses belajar mengajar dengan segala kekurangan serta kelebihan yang dimiliki oleh model cooperative learning tipe make a match.

2.1.8 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS IIIA SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

7 23 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02

0 5 273

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE a MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

3 55 228

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KANCING GEMERINCING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVSDN SDN PUDAKPAYUNG KOTA SEMARANG

0 3 250

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1