Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau kesesuaiannya dengan
tingkatan hirarki belajar. Dasar pemilihan media disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Dari penjelasan dapat disimpulkan, efektivitas penggunaan media pembelajaran bukan ditentukan oleh seberapa canggih dan modernnya alat yang
disediakan oleh guru. Melainkan kesesuaian media tersebut dengan materi pelajaran yang diajarkan. Mungkin saja guru mengajar tanpa bantuan media
pembelajaran, karena materi yang disajikan adalah materi yang sederhana dan tidak terlalu berat. Sehingga cukup dengan memberi penjelasan secara
verbal.media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam
penentuan model pembelajaran. Dalam penelitian ini, media papan flanel menjadi pilihan dalam pembelajaran IPA melalui model Make a Match.
2.1.9 Media Papan Flanel
Menurut Koyo K.dalam Sukiman 2012: 107 papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang disajikan dapat dipasang, dilipat
dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali- kali. Papan flanel termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flanel yang
ditempelkan pada seebuah triplek atau papan atau gabus. Kemudian membuuat guntingan-guntingan flanel atau kertas rempelas yang diletakkan dibagian
belakang gambar.
Sependapat dengan hal tersebut, Musfiqon 2012:87 media papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran tertentu pula. Papan flanel ini dapat menggunakan kain atau kertas plano secara berlapis. Gambar-gambar atau tulisan yang akan disajikan dapat
dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas rendah sekolah dasar atau taman kanak-kanak papan flanel
ini dipakai untuk menempelkan huruf dan angak-angka. Karena penyajian seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat
membuat sajian lebih efisien. Menurut Sukiman 2012:108 Tujuan pembuatan papan flanel, yaitu:
a. media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna,
pengembangan perbendaharaan kata, dramatisasi, mengembangakn konsep, memberi pesan tentang pokok-pokokcerita, membuat diagram, grafik, dan
sejenisnya; b.
membantu pengajar untuk menerangkan bahan pelajaran; c.
mempermudah pemahaman pembelajaran tentang bahan pelajaran; d.
agar bahan pelajaran lebih menarik. Sedangkan kelebihan menggunakan papan flanel adalah: a gambar-
gambar dengan mudah ditempelkan; b efisisen waktu dan tenaga; c menarik perhatian peserta didik; d memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran.
Adapun kelemahan menggunakan papan flanel yaitu: a memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan materi; b memerlukan biaya yang mahal untuk
mempersiapkannya; c sukar menampilkan pada jarak yang jauh; dan d
flanellaken mempunyai daya rekat yang kurang kuat. Adapun solusi atas kelebihan dan kekurangan media papan flanel tersebut yaitu guru harus
mempersiapkan materi dan media secara maksimal, selain itu guru harus mempersiapkan bahan yang bagus agar media bisa digunakan beberapa kali
Sukiman, 2012:108 Adapun proses membuat media papan flanel menurut Dina Indriana
2011:139-142, adalah sebagai berikut: a.
menyiapkan papan yang berfungsi menempelkan gambar-gambar. Papan ini dapat dibuat dari bahan kayu atau triplek yang tebal. Ukurannya adalah 50 x
75 cm. Jika papan tersebut tidak dibuat sendiri, dapat juga membeli papan ubin board yang sudah jadi;
b. mempersiapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan
karpet dengan bulu tebal. Kemudian, sesuaikan ukuran flanel dengan ukuran papan yang sudah dipersiapkan, kemudian tempelkan dengan cara memaku
pada beberapa sisinya, taau bisa pula menggunakan lem; c.
mempersiapkan gambar yang akan ditempelkan pada papan flanel tersebut. Untuk menempelkannya pada gambar tersebut harus dipasangkan alas yang
keras atau bahan ampelas. Sedangkan gambar-gambarnya bisa diambil dari koran, majalah, tabloid, dan semacamnya, yang harus disesuaikan dengan
tema dan subjek yang akan disampaikan atau diajarkan kepada anak didik. Sedangkan cara pengoprasian papan flanel dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut: a.
guru mulai penyajian dengan menyampaikan cerita terlebih dahulu yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini sebagai perangsang dan
penggugah belajar anak sebelum masuk ke palajaran inti. Setelah bercerita, barulah guru memasukkan pelajaran inti dengan posisi guru berada di
samping papan flanel; b.
saat penyajian materi, libatkan siswa untuk ikut aktif dalam pengajaran, yakni dengan meminta salah satu siswa maju ke depan untuk mengulangi penyajian,
kemudian dilanjutkan dengan diskusi; c.
saat diskusi, guru dan siswa harus mampu menilai apakah gambar itu sudah sesuai dan jelas bagi anak didik? Apakah penyajiannya tampak menarik bagi
siswa sehingga mereka menguasai pesan yang diajarkan? Ataukah, siswa mampu memahami kandungan pelajaran yang telah di sampaikan? Apakah
ada kendala atau sesuatu yang tidak dimengerti, maka hal itu harus dibahas dalam diskusi lebih lanjut.
2.1.10 Penerapan model Make a Match berbantuan media papan flanel