Peserta BPJS Preferensi Konsumen

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu yang nyaman bagi konsumen 5. Bukti Fisik Tangibles Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, meliputi fasilitas fisik gedung, dipergunakan teknologi serta penampilan pegawainya.

2.6 Peserta BPJS

Menurut UU No 24 Tahun 2011 Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminanan sosial. BPJS yang dibentuk Undang-undang ini terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial BPJS Kesehatan menurut UU No. 1 Tahun 2014 adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Penyelenggara asuransi kesehatan di Indonesia yang dulunya dikenal dengan PT ASKES Persero beralih dari badan usahan milik negara menjadi badan hukum publik BPJS Kesehatan mulai 1 Januari 2014. Peserta BPJS menurut UU ini adalah setiap orang , termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Kelompok perserta yang dikelola BPJS Kesehatan ada dua kelompok, yaitu : 1. Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI, yang terdiri dari fakir miskin dan orang tidak mampu. Universitas Sumatera Utara 2. Peserta non-PBI, yang terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil PNS, Anggota Tentara Nasional Indonesia TNI, anggota Kepolisian Repiblik Indonesia Polri, karyawan perusahaan swasta, pekerja mandiri, bukan pekerja seperti veteran, penerima pensiun, dan lain-lain.

2.7 Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen adalah pilihan suka atau tidak oleh seseorang terhadap barang atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk atau jasa yang ada. Menurut Nicholson, hubungan preferensi konsumen diasumsikan memiliki tiga sifat dasar, tiga sifat dasar tersebut adalah : 1. Kelengkapan completeness Jika A dan B merupakan dua kondisi atau situasi, maka tiap orang selalu harus bisa menspesifikasikan apakah A lebih disukai daripada B atau B lebih disukai daripada A, atau A dan B sama-sama disukai. Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak pernah ragu dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang lebih baik dan mana yang lebih buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan di antara dua alternatif. 2. Transitivitas transitivity Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai B daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian orang tidak bisa mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan. 3. Kontinuitas Continuity Universitas Sumatera Utara Jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B. Diasumsikan preferensi tiap orang mengikuti dasar diatas. Dengan demikian tiap orang selalu dapat membuat atau menyusun rangking semua situasi dan kondisi mulai dari yang paling disenangi hingga yang paling tidak disukai dari bermacam barang atau jasa yang tersedia. Seseorang yang rasional akan memilih barang yang paling disenanginya. Dengan kata lain dari sejumlah alternatif yang ada orang lebih cenderung memilih sesuatu yang dapat memaksimalkan kepuasannya. Konsep preferensi konsumen ini sejalan dengan konsep barang atau jasa yang lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang lebih besar dari barang atau jasa yang kurang diminati. Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi digunakan untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih. Menurut Doris Grober preferensi media umunya meminta pengguna media untuk mengurutkan preferensi pengguna terhadap suatu media. Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif individu, yang diukur dengan utilitas, dari stimuli berbagai barang atau jasa. Konsumen dipersilahkan untuk melakukan rangking ataupun rating terhadap stimuli barang atau jasa yang diberikan pada konsumen Mayendra, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.8 Kerangka Konsep