Analisis interdependensi bertujuan untuk memberikan arti meaning kepada suatu set variabel kelompok variabel atau mengelompokkan suatu set
variabel menjadi kelompok yang lebih sedikit jumlahnya dan masing-masing kelompok membentuk variabel baru yang disebut faktor mereduksi jumlah
variabel.
2.3 Analisis Konjoin
2.3.1. Pengertian dan Konsep Dasar Analisis Konjoin
Analisis konjoin merupakan suatu metode untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap suatu produk atau jasa berdasarkan atribut yang ada pada
produk atau jasa tersebut. Hasil penilaian konsumen bermanfaat dalam menentukan produk atau jasa yang paling disukai konsumen.
Kata conjoint menurut pra praktisi riset diambil dari kata Considered Jointly yang dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan dari kata benda to
conjoint yang berarti joined together atau bekerja sama Kuthfeld, 2000. Menurut Hair et al 2010,
“conjoint analysis is a multivariate technique developed specifically to understand how respondents develop preferences for any
types of object product, services, or ideas”. Analisis konjoin adalah suatu teknik multivariat yang secara khusus digunakan untuk memahami bagaimana responden
mengembangkan preferensinya terhadap semua jenis objek produk, pelayanan atau ide.
Pada dasarnya teknik analisis ini dinilai melalui utilitas konsumen tentang suatu produk atau jasa atau ide yang dikombinasikan dari beberapa karakteristik
atribut. Hal ini digunakan untuk menentukan atau memahami bagaimana
Universitas Sumatera Utara
responden membentuk keputusan pada sebuah produk atau pelayanan Arniva, 2014. Dalam penskalaannya, analisis konjoin mempercayakan pada evaluasi
subjektif pada responden yang stimulusnya merupakan kombinasi dari tingkat atribut yang ditentukan oleh peneliti.
Analisis konjoin termasuk kedalam kelompok metode dependen multivariat, sehingga dalam analisisnya diperlukan variabel bebas dan variabel
tergantung. Variabel bebas merupakan faktor, dan variabel tergantung merupakan preferensi dari konsumen dalam memberikan penilaian terhadap faktor-faktor
suatu produk, jasa, atau ide yang dinilainya sarwono, 2009. Menurut Supranto 2010, tujuan dari analisis konjoin antara lain :
1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari atribut di dalam proses pemilihan yang dilakukan oleh konsumen.
2. Untuk mengestimasi pangsa pasar produk atau jasa yang berbeda dalam tingkatan level atribut.
3. Untuk menentukan komposisi produk atau jasa yang paling disukai oleh konsumen.
4. Untuk membuat segmen pasar berdasarkan pada kemiripan preferensi untuk tiap tingkatan level atribut.
Menurut Santoso 2014, analisis konjoin berbeda dengan analisis multivariat lainnya yang membutuhkan uji asumsi. Analisis konjoin tidak
membutuhkan uji asumsi seperti normalitas, homoskedastisitas, dan lainnya. Model dari analisis ini yaitu :
Y
1
= X
1
+X
2
+...+X
n
Universitas Sumatera Utara
MetrikNon Metrik Non Metrik
Keterangan : Variabel Independen X
1
dan seterusnya adalah faktor, yang berupa data non-metrik. Termasuk disini adalah bagian dari faktor level.
Variabel Dependen Y
1
adalah pendapat keseluruhan overall preference dari seorang responden terhadap sekian faktor dan level
pada sebuah produk atau jasa. Variabel dependen ini juga mencakup tingkat kepentingan faktor dari seorang responden terhadap atribut-
atribut produk atau jasa. Menurut Supranto 2010, secara matematis model dasar analisis konjoin
adalah sebagai berikut :
µx =
m i
ki j
1 1
a
ij
x
ij
dimana : µx
= seluruh utility dari suatu alternatif overall utility of an alternative.
a
ij
= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j. j, j
= 1, 2, ..., k
i
dari atribut ke i i, i = 1, 2, ..., m k
i
= banyaknya level atribut i. m
= banyaknya atribut x
ij
= 1, kalau level ke j dari atribut ke i terjadi = 0, kalau tidak.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Metode Perancangan dan Pengukuran dalam Analisis konjoin