Tingkat Kesukaran Butir Soal Daya Pembeda Butir Soal

No. Item Uji Coba Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas No. Item Evaluasi No. Item Uji Coba Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas No. Item Evaluasi 1 Valid Reliabel 1 18 Valid Reliabel 14 2 Valid 2 20 Valid 15 5 Valid 3 21 Valid 16 6 Valid 4 22 Valid 17 7 Valid 5 23 Valid 18 9 Valid 6 24 Valid 19 10 Valid 7 26 Valid 20 12 Valid 8 27 Valid 21 13 Valid 9 28 Valid 22 14 Valid 10 29 Valid 23 15 Valid 11 30 Valid 24 16 Valid 12 33 Valid 25 17 Valid 13 36 Valid 26

3.6.2. Analisis Instrumen Tes

Sebelum melaksanakan tes kemampuan representasi matematis, maka dilaksanakan tes uji coba terlebih dahulu. Analisis butir tes ini dapat membantu mengetahui butir mana yang telah memenuhi syarat serta membantu memperoleh gambaran keadaan butir tes yang disusun.

3.6.2.1. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada soal tes kemampuan representasi matematis. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian, dapat menggunakan rumus berikut: Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal: Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Tes Kriteria tingkat kesukaran soal Kategori Sulit Sedang Mudah Depdiknas, 2007: 32 Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada instrumen penelitian yang diujicobakan sesuai dengan Lampiran 10 diperoleh hasil sesuai dengan Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Nomor Soal Indeks Tingkat Kesukaran Kategori Soal 1 0.700 Sedang 2 0.592 Sedang 3 0.656 Sedang 4 0.097 Sulit 5 0.593 Sedang 6 0.763 Mudah 7 0.181 Sulit 8 0.830 Mudah 9 0.281 Sulit 10 0.233 Sulit

3.6.2.2. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang kurang pandai berkemampuan rendah. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang mampu menguasai kompetensi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅ ̅ Keterangan: : daya pembeda, ̅ : rata-rata kelompok kategori atas, ̅ : rata-rata kelompok kategori bawah, Skor maks : skor maksimal. Untuk kriteria penetuan jenis daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini Arifin, 2011:133. Tabel 3.10 Kriteria Penentuan Daya Pembeda Dari analisis daya pembeda yang disajikan pada Lampiran 11 diperolah hasil analisis berikut. Tabel 3.11 Hasil Analisis Daya pembeda Soal Tes Nomor Soal Nilai Uji Daya Beda Kriteria Daya Beda 1 0.304 Baik 2 0.306 Baik 3 0.244 Cukup 4 0.039 Jelek 5 0.296 Cukup 6 0.207 Cukup 7 0.037 Jelek 8 0.237 Cukup 9 0.326 Baik 10 0.282 Cukup Interval D Kriteria 0,00 ≤ D ≤0,20 0,20 D ≤ 0,30 0,30 D ≤ 0,40 0,40 D ≤ 1,00 Jelek Cukup Baik Baik Sekali

3.6.2.3. Reliabilitas