Keefektifan Pembelajaran Think Talk Write

didik dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan mudah. Hal ini akan berdampak positif pada konsep diri peserta didik terhadap matematika dan nilai matematika mereka. Kenaikan nilai diharapkan menjadi langkah awal dalam kenaikan hasil ujian nasional yang nantinya juga akan berpengaruh pada prestasi sekolah tersebut.

1.4.4. Manfaat Penelitian Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman dan dapat mengetahui hasil dari pembelajaran Think Talk Write terhadap kemampuan representasi matematis dan self concept peserta didik.

1.5. Penegasan Istilah

Untuk menyamakan persepsi mengenai pengertian dari judul proposal ini, perlu ditegaskan beberapa istilah.

1.5.1. Keefektifan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 374 keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil, berhasil guna usaha, tindakan dan keefektifan berarti keberhasilan usaha, tindakan. Keefektifan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut. 1. Rata-rata nilai kemampuan representasi matematis peserta didik yang memperoleh materi dengan model pembelajaran Think Talk Write memenuhi KKM dan persentase ketuntasan peserta didik memenuhi ketuntasan belajar klasikal. KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah standar nilai minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam suatu pembelajaran. KKM untuk pelajaran matematika di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang adalah 72. Ketuntasan belajar klasikal adalah penilaian proses belajar dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebesar 75 Mulyasa, 2009:218. 2. Rata-rata nilai kemampuan representasi matematis peserta didik yang memperoleh materi dengan model pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh materi dengan model pembelajaran ekspositori.

1.5.2. Pembelajaran Think Talk Write

Think Talk Write merupakan salah satu model pembelajaran dalam kelompok kecil yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memulai belajar dengan memahami permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, dan akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya Ansari,2004. Ada 3 tahap utama dalam model pembelajaran Think Talk Write yaitu. 1 Think berpikir. Model pembelajaran diawali dengan memberikan materi secara garis besar kepada peserta didik untuk dipahami secara individual sehingga memunculkan ide pada masing-masing peserta didik. 2 Talk berbicara. Kemudian peserta didik dibagi ke beberapa kelompok kecil dan masing-masing peserta didik mendiskusikan ide mereka dalam kelompok kecil. 3 Write menulis. Pada akhir diskusi peserta didik menuliskan rangkuman hasil diskusi dengan bahasa mereka sendiri lalu mempresentasikan pada kelompok lain.

1.5.3. Pembelajaran Ekspositori