Model Pembelajaran Ekspositori Landasan Teori

1 Peserta didik membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual Think untuk dibawa ke forum diskusi. 2 Peserta didik berinteraksi dengan teman satu kelompok untuk membahas isi catatan masing-masing Talk. Dalam kegiatan ini peserta didik menggunakan bahasa dan kata-kata masing-masing untuk menyampaikan ide matematika dalam diskusi. Pemahaman dibangun melalui interaksi peserta didik dalam diskusi. Diskusi diharap dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan. 3 Peserta didik mengkontruksi sendiri pengetahuan yang membuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan Write. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih satu atau beberapa peserta didik sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan jawaban sedangkan kelompok lain diminta memberi tanggapan.

2.1.4. Model Pembelajaran Ekspositori

Pembelajaran ekspositori memusatkan kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi. Pada pembelajaran ekspositori dominasi guru banyak berkurang karena tidak terus menerus berbicara. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal pada waktu yang diperlukan saja Suyitno, 2004: 4. Peserta didik tidak hanya mendengar dan mencatat tetapi juga mengerjakan soal latihan dan bertanya bila tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual atau klasikal. Pada pembelajaran ini peserta didik lebih aktif dibanding pembelajaran dengan metode ceramah. Menurut Suherman 2003: 203, pada pembelajaran metode ekspositori, seorang guru menyampaikan pelajaran kepada pesertadidik di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya-jawab. Dalam metode ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan materi itu sehingga materi pelajaran seakan-akan sudah jadi Depdiknas 2008:30. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai pada peserta didik Dimyati 2002:172. Dipandang sebagai model pembelajaran, pembelajaran ekspositori dilaksanakan dalam 5 tahap. Tahap pertama adalah Preparation persiapan. Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan peserta didik untuk menerima pelajaran. Pada pelaksanaan model ekspositori, tahap persiapan merupakan tahap yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori sangat tergantung pada tahap persiapan. Guru mempersiapkan peserta didik dengan cara: 1 memberikan sugesti yang positif kepada peserta didik; 2 memulai dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung; 3 mengingatkan kembali materi yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Tahap kedua adalah Presentation penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Hal yang harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah cara penyampaian materi pelajaran agar peserta didik dapat memahaminya dengan mudah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tahap ini, yaitu: 1 penggunaan bahasa; 2 intonasi suara; 3 menjaga kontak mata dengan peserta didik; dan 4 menyelipkan beberapa gurauan yang menyegarkan. Tahap ketiga adalah Correlation korelasi. Tahap korelasi adalah tahap menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan peserta didik dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Tahap korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik peserta didik. Tahap keempat adalah Generalization menyimpulkan. Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti core dari materi pelajaran yang telah disajikan. Tahap menyimpulkan merupakan tahap yang sangat penting dalam model pembelajaran ekspositori, sebab melalui tahap ini peserta didik akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Tahap kelima atau tahap terkahir adalah tahap Application aplikasi. Pada tahapan ini peserta didik berkesempatan untuk unjuk kemampuan masing- masing setelah mereka menyimak penjelasan guru. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui tahap ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh peserta didik. Teknik yang biasa dilakukan pada tahap ini di antaranya 1 dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan, dan 2 dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran Sanjaya, 2007:183.

2.1.5. Hasil Belajar