Hubungan Atribut Ukuran Organisasi dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri. Hubungan Atribut Keamanan Kerja dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.

4.6.5. Hubungan Atribut Ukuran Organisasi dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.

Ukuran organisasi sebagai atribut kepuasan kerja merupakan hal penting dalam mengukur kepuasan kerja karyawan, karena dapat dianalisis bagaimana tingkat kepuasan dari segi ukuran organisasi besar mempengaruhi produktivitas, kemampuan komunikasi karyawan, daya negosiasi, tingkat koordinasi serta dari pencitraan yang timbul akibat ukuran organisasi tersebut. Pemahaman atribut kepuasan kerja ukuran organisasi dan program pensiun dini atas permintaan sendiri memiliki hubungan yang tidak nyata. Hal ini disebabkan karena kepuasan kerja memiliki nilai peluang sebesar 0,081 yaitu lebih besar dari nilai α. Nilai peluang yang ada tidak memungkinkan atribut kepuasan kerja ini signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Analisis atribut kepuasan kerja ukuran organisasi dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri ini adalah nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0,237 yaitu menandakan tidak adanya korelasi no association. Oleh karena itu ukuran organisasi suatu perusahaan merupakan salah satu atribut penting dalam kepuasan kerja tetapi ketika dihubungkan dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri menghasilkan hal yang tidak berhubungan, penjelasannya adalah bagi karyawan yang mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri, ukuran organisasi perusahaan yang besar tidak berhubungan dengan pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri karyawan.

4.6.6. Hubungan Atribut Keamanan Kerja dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.

Keamanan kerja di perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan setiap aktivitas pekerjaan. Keamanan kerja di perusahaan tidak hanya dari segi kesehatan dan keamanan kerja, namun meliputi faktor lindungan berupa asuransi kecelakaan bagi karyawannya serta lingkungan dimana sebagai perusahaan yang mendedikasikan pada usaha eksplorasi kekayaan alam minyak bumi yang berasal dari laut, faktor lingkungan harus sangat diperhatikan jangan sampai menimbulkan pencemaran atau kerugian bagi masyarakat sekitarnya. Jaminan keamanan kerja yang meliputi keamanan dari resiko pekerjaan dan pemutusan hubungan kerja, prosedur kemananan, lingkungan tempat kerja serta program yang ditetapkan perusahaan dalam kesehatan dan keamanan kerja serta lindungan dan lingkungan K3LL yang sudah berstandar internasional merupakan atribut penting dalam kepuasan kerja karyawan. Hasil hubungan antara keamanan kerja dan program pensiun dini atas permintaan sendiri memiliki hubungan nyata, hal ini disebabkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 yang artinya tidak ada kemungkinan ditolaknya faktor yang berhubungan nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Nilai peluang yang ada memungkinkan nilai kepuasan kerja ini signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Analisis atribut kepuasan kerja keamanan kerja dan program pensiun dini atas permintaan sendiri memiliki nilai korelasi sebesar 0,444, yang menandakan adanya hubungan positif dan lemah moderately low association. Maka semakin baik tingkat keamanan kerja berhubungan dengan semakin meningkatnya keinginan dalam mengajukan program pensiun dini atas permintaan sendiri, dengan tingkat intensitas yang lemah. Keamanan kerja berdasarkan hasil penelitian terhadap responden merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri ini, adanya keamanan kerja yang semakin baik di perusahaan mengindikasikan resiko keselamatan yang semakin besar bagi karyawan, sehingga karyawan mempertimbangkan faktor pekerjaan yang beresiko ini sebagai salah satu pendukung dalam mengajukan pensiun dini APS, terutama bagi pekerja laut.

4.6.7. Hubungan Atribut Gaji dan Pendapatan dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.

Dokumen yang terkait

Pengukuran Beban Kerja Terhadap Pegawai Teknisi Pada Divisi Access Dalam Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Telekomunikasi

1 44 170

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama PT. Pertamina (Persero) dengan Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) dalam Penyaluran dan Pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Nomor 14 201 1110 Medan

30 194 135

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

27 116 109

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU).

7 119 125

Analisis Tentang Perjanjian Spbu Antara PT. Pertamina (PERSERO) Dengan Pengusaha SPBU 14.201.103 Setia Budi Medan

13 133 135

Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Agen Asuransi

1 28 101

Pengaruh Sistem Pemberian Tunjangan Pensiun Terhadap Manfaat Pensiun Dan Tingkat Kepuasan Pensiunan Pada PTPN IV (Persero) Medan

11 117 78

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang)

0 13 159

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 4 16