terdapat responden yang telah sakit menahun akibat kecelakaan kerja atau sakit karena penyakit stroke, gula, adapula responden yang sangat sehat dari
segi fisik, namun mereka tetap mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri, baik responden yang memiliki absen baik atau tidak baik. Tidak ada
respon negatif dengan ketidakhadiran yang ditunjukkan melalui absen kerja karyawan. Tingkat ketidakhadiran tidak berhubungan dengan keinginan untuk
mengajukan program pensiun dini atas permintaan sendiri.
4.6.3. Hubungan Atribut Kepuasan Kerja Umur dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.
Atribut kepuasan kerja umur yang diartikan dalam lingkup yang luas masa kerja dan usia karyawan merupakan suatu realita dimana usia
karyawan yang bertambah memungkinkan hubungan langsung terhadap kepuasan kerja yang meliputi bertambahnya pengalaman kerja, semakin
pandai beradaptasi dengan lingkungan baik internal ataupun eksternal perusahaan serta lebih produktif dalam bekerja karena semakin memahami
kondisi yang terjadi dan berkembang di perusahaan sehingga semakin mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan. Pemahaman umur sebagai
atribut kepuasan kerja terhadap program pensiun dini atas permintaan sendiri memiliki hubungan yang tidak nyata dengan nilai peluang sebesar 0,695 yaitu
lebih besar dari nilai α. Nilai peluang yang ada memungkinkan nilai kepuasan
kerja ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Atribut kepuasan kerja umur dan program pensiun dini atas
permintaan sendiri memiliki nilai korelasi sebesar 0,054 menandakan tidak adanya korelasi no association antara atribut umur dengan program pensiun
dini atas permintaan sendiri yang mengindikasikan bahwa umur dalam arti luas usia dan masa kerja merupakan salah satu syarat dalam kategori
karyawan yang boleh mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri yaitu dengan masa kerja minimal adalah 15 tahun, namun pada kenyataan hubungan
yang terjadi adalah tidak adanya korelasi. Analisis dari tidak adanya korelasi dikarenakan setelah mengetahui dari hasil penelitian bahwa responden
mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri dikarenakan umur atau usia
karyawan yang mengajukan ini memang sudah merupakan hal yang wajib diperhatikan karena merupakan salah satu syarat dan kewajiban untuk
mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri, sehingga sama sekali tidak ada korelasi dalam pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri, karena
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki karyawan. Namun demikian faktor umur tetap merupakan atribut penting dalam kepuasan kerja karyawan.
4.6.4. Hubungan Atribut Kepuasan Kerja Tingkat Pekerjaan dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.
Tingkat pekerjaan merupakan salah satu atribut penting untuk mengetahui seberapa jauh kepuasan kerja dari karyawan yang meliputi beban
kerja, prosedur dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, tingkat pendidikan yang mendukung dalam pekerjaan, kinerja dan usaha mencari solusi dari tiap
permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. Karyawan yang memiliki jabatan yang lebih tinggi cenderung merasa lebih puas walaupun dengan
tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi, hal ini didasari juga dengan kemampuan kerja yang lebih baik. Kepuasan kerja tingkat pekerjaan memiliki
hubungan tidak nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Hal ini disebabkan dari nilai peluang tingkat pekerjaan sebesar 0,099 yaitu
lebih besar dari nilai α yaitu tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5 p
0,05. Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0,225 yang mengindikasikan
tidak adanya hubungan no association. Maka dapat dijelaskan dengan tingkat pekerjaan di anggap oleh responden adalah sebagai suatu keharusan
tanggung jawab dalam pekerjaan sehingga dalam pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri, tingkat pekerjaan yang menuntut tanggung jawab baik
besar ataupun kecil tidak berhubungan dengan faktor pengajuan untuk melakukan pensiun dini atas permintaan sendiri.
4.6.5. Hubungan Atribut Ukuran Organisasi dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.