diperhatikan jangan sampai menimbulkan pencemaran atau kerugian bagi masyarakat sekitarnya. Jaminan keamanan kerja yang meliputi keamanan dari
resiko pekerjaan dan pemutusan hubungan kerja, prosedur kemananan, lingkungan tempat kerja serta program yang ditetapkan perusahaan dalam
kesehatan dan keamanan kerja serta lindungan dan lingkungan K3LL yang sudah berstandar internasional merupakan atribut penting dalam kepuasan
kerja karyawan. Hasil hubungan antara keamanan kerja dan program pensiun dini
atas permintaan sendiri memiliki hubungan nyata, hal ini disebabkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 yang artinya tidak ada kemungkinan
ditolaknya faktor yang berhubungan nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Nilai peluang yang ada memungkinkan nilai kepuasan
kerja ini signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Analisis atribut kepuasan kerja keamanan kerja dan program pensiun
dini atas permintaan sendiri memiliki nilai korelasi sebesar 0,444, yang menandakan adanya hubungan positif dan lemah moderately low
association. Maka semakin baik tingkat keamanan kerja berhubungan dengan semakin meningkatnya keinginan dalam mengajukan program pensiun dini
atas permintaan sendiri, dengan tingkat intensitas yang lemah. Keamanan kerja berdasarkan hasil penelitian terhadap responden merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri ini, adanya keamanan kerja yang semakin baik di perusahaan mengindikasikan
resiko keselamatan yang semakin besar bagi karyawan, sehingga karyawan mempertimbangkan faktor pekerjaan yang beresiko ini sebagai salah satu
pendukung dalam mengajukan pensiun dini APS, terutama bagi pekerja laut.
4.6.7. Hubungan Atribut Gaji dan Pendapatan dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.
Gaji dan pendapatan merupakan faktor penting sebagai penentu kepuasan kerja karyawan, karena salah satu tujuan dari seseorang bekerja
adalah ingin mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Gaji dan pendapatan mengacu pada sistem baku perusahaan, golongan upah
yang diberikan pada karyawan berbeda-beda tergantung dari dimana keberadaan seseorang dalam sistem golongan upah tersebut, semakin tinggi
golongan upah berada di hierarki teratas dalam sistem golongan upah maka semakin tinggi pula pendapatan yang diterima karyawan. Gaji dan pendapatan
sebagai tolak ukur dalam kepuasan karyawan berdasarkan prestasi kerja work performance, sistem tunjangan, fasilitas yang diterima dan seberapa
mampu pendapatan yang diterima dapat memenuhi kapasitas kebutuhan hidup karyawan. Hubungan antara gaji dan pendapatan dengan program pensiun
dini atas permintaan sendiri yaitu memiliki hubungan yang tidak nyata. Hal ini disebabkan karena gaji dan pendapatan memiliki nilai signifikansi sebesar
0,100 yang artinya kemungkinan ditolaknya faktor yang berhubungan nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Nilai peluang yang ada
tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Analisis hubungan atribut gaji dan pendapatan dengan program
pensiun dini atas permintaan sendiri menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,224 yang menandakan tidak adanya korelasi no association. Semakin
meningkatnya gaji dan pendapatan tidak berkorelasi dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri yang telah dipilih sebagai jalan terbaik oleh
responden. Hal ini dikarenakan gaji dan pendapatan yang merupakan komponen penting dalam menentukan kepuasan kerja dianggap oleh
responden bukan penentu utama, struktur gaji di perusahaan sudah merupakan kesatuan sistem, sehingga kenaikan gaji dan pendapatan harus disertai oleh
kenaikan golongan atau jabatan, banyak responden pensiun dini APS yang merasa jenjang karirnya sudah kaku dan tidak bisa beranjak naik atau sulit
sehingga mereka memutuskan untuk mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri, gaji dan pendapatan bukan sebagai tumpuan pengharapan
dan tidak ada korelasi.
4.6.8. Hubungan Atribut Perencanaan dan Pengembangan Karir dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.
Perencanaan dan pengembangan karir merupakan atribut kepuasan kerja yang mengacu pada program perencanaan dan pengembangan karir dari
pihak perusahaan terhadap karyawan yang menyangkut jaminan dalam perencanaan dan pengembangan karir karyawan untuk memacu produktivitas
dan loyalitas dalam bekerja serta karyawan dapat menjadikan pekerjaannya sebagai sarana dalam mengembangkan potensi dan kemampuan dalam
meningkatkan prestasi. Perencanaan dan pengembangan karir dan program pensiun dini atas
permintaan sendiri memiliki hubungan yang tidak nyata disebabkan karena nilai signifikansi sebesar 0,404 yang berarti kemungkinan ditolaknya faktor
yang berhubungan nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Nilai kepuasan kerja yang ada tidak memungkinkan signifikan pada
tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Analisis atribut kepuasan kerja yaitu perencanaan dan
pengembangan karir dan program pensiun dini atas permintaan sendiri memilki nilai korelasi sebesar 0,115 yang mengindikasikan bahwa tidak
adanya korelasi no association. Maka semakin baik tingkat perencanaan dan pengembangan karir tidak berkorelasi dengan pengajuan pensiun dini atas
permintaan sendiri. Hal ini dikarenakan pertimbangan pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri oleh responden bukan untuk karir dalam perusahaan
tetapi mengacu pada hal yang akan dilakukan setelah pensiun dini berupa karir di luar perusahaan. Dengan demikian perencanaan dan pengembangan
karir merupakan faktor penting dalam kepuasan kerja tetapi tidak berhubungan dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri yang
diambil oleh responden.
4.6.9. Hubungan Atribut Kesempatan Promosi Tingkat Pekerjaan dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.
Kesempatan promosi merupakan atribut dalam kepuasan kerja yang mencakup kesempatan untuk dipromosikan oleh manajemen atau atasan,
prestasi kerja, prosedur serta syarat dalam promosi yang memiliki sistem yang berbeda-beda dalam tiap perusahaan. Hal ini mempengaruhi kepuasan
kerja dalam diri karyawan. Hubungan antara kesempatan promosi dengan program pensiun dini
atas permintaan sendiri karyawan memiliki hubungan yang nyata dengan nilai signifikansi sebesar 0,022 yang artinya tidak ada kemungkinan
ditolaknya faktor yang berhubungan nyata dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Nilai peluang yang ada memungkinkan kepuasan kerja
ini signifikan pada tingkat signifikansi 5 atau p 0,05. Atribut kesempatan promosi dihubungkan dengan program pensiun
dini atas permintaan sendiri adalah memiliki nilai korelasi sebesar 0,309 yang mengindikasikan hubungan positif dan lemah moderately low
association. Maka semakin tinggi kesempatan promosi berhubungan dengan semakin meningkatnya pengajuan pensiun dini atas permintaan sendiri
dengan intensitas yang lemah. Penjelasannya adalah apabila dalam perusahaan kesempatan promosinya semakin baik bagi karyawannya, maka
menciptakan daya saing yang semakin tinggi antar karyawannya, semakin banyaknya karyawan yang dipromosikan, maka iklim yang tercipta tidak
kondusif dan hierarki yang tercipta tidak ideal, sehingga perusahaan harus melakukan restrukturisasi. Berdasarkan penelitian kepada responden
kesempatan promosi menjadi pertimbangan mengajukan pensiun dini atas permintaan sendiri, ada yang merasa kesulitan dalam prosedur promosi dan
adapula yang tidak puas dengan prosedur yang diterapkan. Kesempatan promosi merupakan salah satu komponen penting kepuasan kerja dalam
upaya keberhasilan program pensiun dini atas permintaan sendiri yang mengarah kepada kepentingan restrukturisasi.
4.6.10. Hubungan Atribut Pengakuan Manajemen dengan Program Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri.