potensi imunomodulator terhadap bubuk kakao bebas lemak yang diperoleh langsung dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember.
B. PERMASALAHAN
Pola makan masyarakat dewasa ini mengarah pada konsumsi pangan dengan ”food for health” sebagai acuan. Pola hidup sehat yang didukung oleh
konsumsi makanan sehat banyak dilakukan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, mengingat begitu banyak penyakit-penyakit
degeneratif yang timbul akibat konsumsi makanan tidak sehat. Dengan demikian pangan fungsional sebagai pangan yang tidak hanya memberikan
nilai gizi tetapi juga memberikan efek positif terhadap kesehatan banyak dipilih oleh masyarakat. Dalam hal ini, bubuk kakao bebas lemak tentunya
dapat menjadi alternatif pangan yang sehat karena sifatnya yang tidak mengandung lemak sehingga memberikan persepsi positif di mata
masyarakat. Selain itu, jika terbukti potensinya sebagai imunomodulator, salah satu produk substandar hasil olahan biji kakao ini, dapat berfungsi
sebagai pangan fungsional yang memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh manusia yang mengkonsumsinya.
Berdasarkan hal tersebut, dilihat dari segi potensi ketersediaan bahan baku kakao di Indonesia serta kandungan total polifenolnya yang tinggi, maka
perlu diteliti lebih lanjut kemampuan imunomodulator dari tanaman kakao, terutama bubuk kakao sebagai salah satu hasil olahan kakao yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam penelitian ini bubuk kakao bebas lemak diujikan terhadap sel limfosit manusia kemudian dilihat kemampuan
proliferasi selnya dengan metode MTT dan biru trifan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi imunomodulator bubuk kakao bebas lemak secara in vitro pada sel limfosit
manusia, sehingga dapat mengetahui kapasitas imunomodulator bubuk kakao. Dengan demikian dapat diketahui pula potensi bubuk kakao sebagai pangan
yang bermanfaat bagi kesehatan. Hasil yang positif dari penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan penilaian lebih terhadap bubuk kakao bebas lemak sebagai produk substandar hasil olahan tanaman kakao. Dimana produk
ini tidak hanya sehat karena tidak mengandung lemak, murah karena posisinya sebagai produk substandar, tetapi juga berpotensi memberikan efek positif
bagi kesehatan.
D. HIPOTESIS