MEKANISME RESPON IMUN TINJAUAN PUSTAKA A.

Leukosit terdiri dari 75 sel granulosit dan 25 sel agranulosit yang terbentuk dari dalam sumsum tulang belakang Baratawidjaya, 1994. Yang termasuk kelompok agranulosit adalah sel limfosit dan monosit, sedangkan basofil, neutrofil, dan eosinofil termasuk ke dalam kelompok granulosit bergranula Roitt, 1991. Tabel 2. Persentase normal tipe sel darah putih Tipe Sel Darah Putih Persentase Neutrofil 62 Eosinofil 2,3 Basofil 0,4 Limfosit 30 Monosit 5,3 Gayton 1987

F. MEKANISME RESPON IMUN

Tubuh manusia memiliki suatu sistem yang berfungsi melindungi tubuh dari unsur-unsur patogen yaitu sistem imun. Sistem imun terdiri dari komponen genetik, molekuler, dan seluler yang berinteraksi secara luas dalam merespon terhadap antigen endogenus dan eksogenus Baratawidjaya, 1994. Salah satu sel yang berfungsi merespon antigen adalah sel darah putih. Respon imun menjalankan tiga fungsi yaitu pertahanan defense, homeostasis dan pengawasan surveillance. Fungsi pertahanan bertujuan untuk melawan invasi mikroorganisme dan senyawa asing lainnya. Fungsi homeostatis untuk menjaga keseimbangan isi tubuh secara normal, meliputi degenerasi dan fungsi katabolik normal seperti pemusnahan sel-sel yang tidak berguna atau rusak. Sedangkan fungsi pengawasan bertujuan untuk memonitor jenis-jenis sel yang abnormal atau sel mutan Bellanti, 1993. Menurut Bellanti 1993, respon imun adalah suatu reaksi tubuh terhadap benda asing yang mencakup interaksi seluler yang dapat dilihat dengan adanya zat-zat yang disekresikan oleh sel. Respon imunologik terdiri dari respon imun spesifik dan nonspesifik. Respon imun nonspesifik merupakan imunitas bawaan, pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan mikroorganisme secara langsung, walaupun tubuh sebenarnya belum terpapar zat asing tersebut. Sistem tersebut disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir. Komponen-komponen sistem imun nonspesifik dapat dibagi menjadi pertahanan fisik dan mekanik, serta pertahanan biokimiawi Baratawidjaya, 1991. Respon imun spesifik membutuhkan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberikan responnya. Respon imun spesifik meliputi respon imun seluler dan humoral. Leukosit khususnya limfosit berperan penting dalam respon imun spesifik. Respon imun seluler memberikan pertahanan terhadap mikroorganisme intra dan ekstraseluler melalui sekresi limfokin seperti interferon dan interleukin, sedangkan respon imun humoral memberi pertahanan melalui produksi antobodi terhadap antigen spesifik Roitt, 1991. Uji aktivitas sel limfosit dapat dilakukan secara in vitro dan merupakan indikator kualitas respon imun. Penelitian menggunakan sel imun khususnya sel limfosit memberikan gambaran pertahanan tubuh. Berbagai jenis bahan pangan seperti jahe, kunyit, bawang putih, telah diketahui dan diteliti memiliki aktivitas imunostimulan yang antara lain meningkatkan kemampuan proliferasi limfosit Zakaria, 1996.

G. LIMFOSIT