5
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani dan Potensi Tanaman Tomat
Tanaman tomat termasuk tanaman diploid dan memiliki jumlah kromosom dasar x = 12. Jumlah kromosom normal tomat adalah 2n = 2x = 24. Tomat
termasuk simple diploid genetik dengan ukuran genom yang kecil, periode reproduksi yang singkat. Diprediksikan bahwa tomat memiliki ~ 35 000 gen
dengan rata-rata kerapatan gen 9,8 kbgen Cicedo dan Peralta 2013. Tanaman tomat tergolong ke dalam famili Solanaceae dan genus Lycopersicon. Genus
Lycopersicon terdiri dari dua sub genus yang berbuah merah disebut Eulycopersicon dan yang berbuah hijau disebut sub genus Eriopersicon. Sub
genus Eulycopersicon meliputi L. esculentum Mill. dan L. pimpinellifolium Jusl Mill. Eriopersicon mempunyai warna hijau yang meliputi L. cheesmanii Riley, L.
glandulosum C. H. Muller, L. hirsutum Humb Boupl dan L. peruvianum mill. Spesies esculentum merupakan spesies penting dan paling banyak dibudidayakan.
Bentuk buah tomat terdiri atas bentuk buah bulat, pear, lonjong dan oval. Warna buah merupakan produk dari kombinasi pigmen yang terdapat pada
jaringan epicarp dan subepidermis. L. esculentum, L. cheesmaniae, L. galapagense, L. pimpinellifolium memiliki pigmen karatenoid buah masak
berwarna merah, orange dan kuning. Warna buah masak L. esculentumi dan L. pimpinellifolium adalah merah yang merupakan akumulasi likopen, sedangkan
spesies L. cheesmaniae dan L. galapagense memiliki warna buah yang kuning ketika masak. Umumnya buah tomat sebelum masak berwarna hijau, dan sebagian
berwarna ungu yang merupakan akumulasi dari pigmen antosianin Cicedo dan Peralta 2013.
Di Indonesia, tomat sudah dijadikan sebagai salah satu sayuran yang mendapat prioritas untuk dikembangkan. Tomat sebagai salah satu komoditas
sayuran mempunyai prospek pasar yang baik karena merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tomat memiliki banyak
kegunaan, baik sebagai sayuran maupun sebagai bahan baku industri makanan dan minuman. Potensi pasar tomat juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar.
Luas area budidaya tomat di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2007-2010, luas area budidaya tomat meningkat dari 51 523 hektar
menjadi 61 154 hektar. Pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 53 088 hektar. Luas area penanaman tomat sangat berpengaruh terhadap produksi tomat
di Indonesia. Produksi tomat nasional pada tahun 2007-2011 meningkat dari 635 474 ton menjadi 954 046 ton per tahun BPS 2012.
Kebutuhan konsumen terhadap tomat sangat ditentukan oleh kualitas buah. Kriteria kualitas hasil tomat sangat beragam. Kualitas buah pada tomat mencakup
ukuran, kandungan bahan-bahan dalam buah, warna buah, penampilan dan lain- lain. Purwati 2007 menjelaskan bahwa kriteria kualitas yang ada pada buah
tomat dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu : 1 kualitas bagian luar, terdiri atas warna kulit, bentuk buah, kekerasan dan ukuran buah, 2 kualitas
6
bagian dalam, terdiri atas jumlah biji, ketebalan daging, dan kandungan lender, 3 kualitas rasa, terdiri atas rasa manis, rasa asam, kekenyalan dan jumlah air buah.
Ameriana 1995 melaporkan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas buah terdiri dari kualitas eksternal dan internal organoleptik. Kualitas eksternal
yang terpenting hingga kurang penting berdasarkan persepsi konsumen adalah warna, kekerasan, bentuk dan ukuran buah. Kualitas internal yang terpenting
hingga kurang penting adalah rasa manis, rasa asam, kekenyalan, dan kadar air buah. Hasil penelitian Purwati 2007 melaporkan bahwa masyarakat pada
umumnya menyukai buah tomat yang warna kulitnya merah terang dengan nilai 7-8 hasil pengukuran CBT color chart, kekerasan buah sedang nilai 110-130
mm50 g10 det pengukuran dengan penetrometer, bentuk buah agak lonjong sphericity indeks 99-199, ukuran buah agak besar volume 80-90 cm
3
, rasa buah manis gula reduksi 4.25-5.0, tidak masam kadar total asam 0.34-0.37,
banyak mengandung air buah kandungan air 92-93, dan buahnya kenyalrenyah.
Warna buah tomat adalah salah satu atribut paling penting dan kompleks. Kompleksitas warna tomat adalah karena adanya sistem pigmen karotenoid yang
beragam dengan penampilan dikondisikan oleh jenis dan konsentrasi pigmen, dan tunduk pada regulasi genetik dan lingkungan Arias et al. 2000; Lopez dan Gomez
2004. Keragaman pigmen karatenoid membantu peoses retionoid dan mengandung Provitamin A yang sangat baik untuk kesehatan. Provitamin A
dalam bentuk betakaroten paling banyak terdapat pada tomat. Tomat juga merupakan sumber utama likopene yang memiliki kapasitas mengikat oksigen
radikal sehingga sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker, penyakit cardiovascular dan penyakit kronik lainnya. Kandungan vitamin C juga
dilaporkan sangat tinggi terdapat pada tomat, yang merupakan sumber vitamin C tertinggi setelah orange Cicedo dan Peralta 2013.
Kualitas buah yang diinginkan untuk konsumsi rumah tangga berbeda dengan standar kualitas untuk industri. Bagi konsumen dalam negeri, tomat
dikonsumsi sebagai substitusi buah-buahan dan sebagai pelengkap bumbu masak. Untuk konsumsi sebagai substitusi buah-buahan, konsumen lebih mengutamakan
tomat dengan rasa manis, sedikit asam, renyah dan mempunyai kandungan air sedang. Untuk keperluan industri, kriteria tomat olahan adalah memiliki padat
total terlarut tinggi + 4.5
o
Brix, pH rendah + 4.4, kompak, mudah dikuliti, tahan terhadap retak, dan warnanya merah cerah Villreal 1981.
Terdapat perbedaan komponen kualitas buah antara tomat tipe konsumsi segar dan tipe olahan. Menurut Tigchelaar 1986 beberapa parameter kualitas tipe
olahan adalah warna, pH, total keasaman, total zat terlarut dan viskositas. Sedangkan untuk tipe konsumsi segar adalah : kekerasan buah, keseragaman
bentuk, warna, ukuran dan bebas dari kerusakankelainan fisik defect seperti pecah buah.
2.2 Budidaya Tanaman Tomat di Dataran Rendah
Tanaman tomat tumbuh baik pada iklim yang sejuk dan kering serta tanah yang ber-pH 5 sampai 6. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta
menghendaki tanah yang gembur dan subur. Temperatur yang tinggi dan hujan berlebih menyebabkan penurunan kualitas tomat dan hasilnya. Tanaman tomat