Hipotesis Kajian Genetik Komponen Produksi Dan Ketahanan Pecah Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L) Di Dataran Rendah
6
bagian dalam, terdiri atas jumlah biji, ketebalan daging, dan kandungan lender, 3 kualitas rasa, terdiri atas rasa manis, rasa asam, kekenyalan dan jumlah air buah.
Ameriana 1995 melaporkan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas buah terdiri dari kualitas eksternal dan internal organoleptik. Kualitas eksternal
yang terpenting hingga kurang penting berdasarkan persepsi konsumen adalah warna, kekerasan, bentuk dan ukuran buah. Kualitas internal yang terpenting
hingga kurang penting adalah rasa manis, rasa asam, kekenyalan, dan kadar air buah. Hasil penelitian Purwati 2007 melaporkan bahwa masyarakat pada
umumnya menyukai buah tomat yang warna kulitnya merah terang dengan nilai 7-8 hasil pengukuran CBT color chart, kekerasan buah sedang nilai 110-130
mm50 g10 det pengukuran dengan penetrometer, bentuk buah agak lonjong sphericity indeks 99-199, ukuran buah agak besar volume 80-90 cm
3
, rasa buah manis gula reduksi 4.25-5.0, tidak masam kadar total asam 0.34-0.37,
banyak mengandung air buah kandungan air 92-93, dan buahnya kenyalrenyah.
Warna buah tomat adalah salah satu atribut paling penting dan kompleks. Kompleksitas warna tomat adalah karena adanya sistem pigmen karotenoid yang
beragam dengan penampilan dikondisikan oleh jenis dan konsentrasi pigmen, dan tunduk pada regulasi genetik dan lingkungan Arias et al. 2000; Lopez dan Gomez
2004. Keragaman pigmen karatenoid membantu peoses retionoid dan mengandung Provitamin A yang sangat baik untuk kesehatan. Provitamin A
dalam bentuk betakaroten paling banyak terdapat pada tomat. Tomat juga merupakan sumber utama likopene yang memiliki kapasitas mengikat oksigen
radikal sehingga sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker, penyakit cardiovascular dan penyakit kronik lainnya. Kandungan vitamin C juga
dilaporkan sangat tinggi terdapat pada tomat, yang merupakan sumber vitamin C tertinggi setelah orange Cicedo dan Peralta 2013.
Kualitas buah yang diinginkan untuk konsumsi rumah tangga berbeda dengan standar kualitas untuk industri. Bagi konsumen dalam negeri, tomat
dikonsumsi sebagai substitusi buah-buahan dan sebagai pelengkap bumbu masak. Untuk konsumsi sebagai substitusi buah-buahan, konsumen lebih mengutamakan
tomat dengan rasa manis, sedikit asam, renyah dan mempunyai kandungan air sedang. Untuk keperluan industri, kriteria tomat olahan adalah memiliki padat
total terlarut tinggi + 4.5
o
Brix, pH rendah + 4.4, kompak, mudah dikuliti, tahan terhadap retak, dan warnanya merah cerah Villreal 1981.
Terdapat perbedaan komponen kualitas buah antara tomat tipe konsumsi segar dan tipe olahan. Menurut Tigchelaar 1986 beberapa parameter kualitas tipe
olahan adalah warna, pH, total keasaman, total zat terlarut dan viskositas. Sedangkan untuk tipe konsumsi segar adalah : kekerasan buah, keseragaman
bentuk, warna, ukuran dan bebas dari kerusakankelainan fisik defect seperti pecah buah.