Analisis deskriptif hasil belajar

Bedasarkan hasil analisis, diperoleh nilai t hitung 0,5637 lebih kecil dari t 1- αn1+n2-2 1,99 dengan dk = 74 dan taraf signifikan 5 maka dapat disimpulkan bahwa Ho doterima yang berati rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen I tidak lebih baik daripada hasil belajar siswa kelompok eksperimen II.

4.1.3 Analisis deskriptif hasil belajar

Data yang diambil dalam penelitian ini berupa hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengambilan data hasil belajar kognitif dilakukan dengan menggunakan metode tes yang berupa soal posttest berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban dan hanya ada satu jawaban yang benar. Pengambilan data hasil belajar afektif dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria penilaian. Data hasil belajar afektif dianalisis dengan menggunakan perhitungan analisis deskriptif kualitatif. Pengambilan data hasil belajar psikomotorik dilakukan dengan metode observasi, hal ini dikarenakan observasi lebih efektif daripada tes tertulis maupun lisan. Pengolahan data hasil belajar psikomotorik menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Gambaran umum hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 Preetest Eksperimen I Preetest Eksperimen II Posttest Eksperimen I Posttest Eksperimen II Kognitif Afektif Psikomotorik No Aspek Preetest Evaluasi Ketuntasan Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Eksperimen II 1 Kognitif 40,37 39,76 75,71 74,61 71,05 60,53 2 Afektif - - 89,5 86,63 100 100 3 Psikomotorik - - 87,5 84,5 100 100 Tabel 4.1 Gambaran umum hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik Secara garis besar perbandingan nilai rata-rata hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dilihat pada grafik : Grafik 4.1 Psikomotorik kelompok eksperimen I dan Eksperimen II Nilai Rata-rata Pengambilan data hasl belajar kognitif dilakukan dengan menggunakan soal posttest. Berdasarkan hasil posttest siswa, pada kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata kelas 75,71. Sedangkan pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 74,61. Berdasarkan analisis hasil afektif, pada eksperimen I diperoleh nilai rata-rata kela 89,5. Sedangkan pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata sebesar 86,63. Berdasarkan analisis hasil psikomotorik, pada kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata kelas 87,5. Sedangkan pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata sebesar 84,52. Berdasarkan hasil- hasil tersebut, menunjukkan bahwa secara umum kelompok eksperimen I mempunyai hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik lebih besar kelompok eksperimen II.

4.2 Pembahasan

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan dua buah model pembelajaran untuk mengetahui bahwa model pembelajaran untuk mengetahui bahwa model pembelajaran yang satu memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran yang kedua. Model pembelajaran yang dibandingkan yaitu model pembelajaran Quantum Learning QL dengan model pembelajaran Active Learning AL. Kedua model pembelajaran ini merupakan tipe dari pembelajaran kooperatif yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Dokumen yang terkait

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS QUANTUM LEARNING DENGAN KOOPERATIF BERBASIS ACTIVE LEARNING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

0 13 193

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KINERJA SISWA

0 2 162

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 2 21

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

Perbedaan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25