Validitas Soal Uji Validitas dan Reliabilitas

7 Mengujicobakan instrumen dan menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda perangkat tes yang akan digunakan.

3.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji coba soal dilakukan diluar sampel yaitu siswa kelas XI 2 MA Al Asror Semarang tahun ajaran 20142015 sebanyak 39 orang dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut telah mendapatkan materi memformat dokumen. Jumlah soal yang digunakan dalam uji coba sebanyak 50 soal berbentuk obyektif. Berdasarkan hasil uji coba soal, dihitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

3.1.2.1 Validitas Soal

Validitas dalam penelitian ini ada dua macam 1 Validitas isi soal Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran TIK kelas X semester 2 pada materi pokok memformat dokumen. Sebelum menyusun soal tes terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal tes yang disesuaikan dengan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Cara menguji validitas isi dengan pendekatan rasional, yaitu membandingkan antara kisi-kisi soal dengan butir soal. 2 Validitas butir soal Validitas butir menunjukkan apakah butir tes dapat menjalankan fungsi pengukuran dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari seberapa besar peran yang diberikan oleh butir soal tes tersebut dalam mencapai skor seluruh tes. Cara menghitung validitas butir soal tes dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor total dengan skor butir soal kedalam rumus korelasi point biserial Arikunto, 2006:79. r pbis x √ Mp = Mt = p = q = 1 – p St = √ Perhitungan pada butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Keterangan : r pbis : Koefisien korelasi point biserial Mp : Skor rata-rata kelas yang menjawab benar butir soal yang bersangkutan Mt : Skor rata-rata dari seluruh pengikut tes P : Proporsi peserta yang menjawab benar butir yang bersangkutan St : Simpangan baku skor total q : 1 – p Hasil perhitungan r pbis , digunakan untuk mencari signifikansi t hitung dengan rumus: t hit = √ √ Kriteria : Apabila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 5, maka butir soal valid. Hasil perhitungan analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 10. Butir soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif dalam penelitian ini yaitu butir soal yang valid. Contoh perhitungan pada butir soal 1 dapat dilihat pada lampiran 11, dengan taraf nyatanyata α = 5 dan dk = 38-2= 36 diperoleh t tabel = 1,9 dan t hitung = 5,66 tampak dari perhitungan bahwa t hitung t tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal tersebut valid. 3.1.2.2 Reliabilitas Soal Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus KR-21 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson karena alat evaluasi berbentuk tes pilihan ganda. Rumus KR-21: r 11 = [ ] [ ] Keterangan: r 11 : Reliabilitas soal M : Rata-rata skor awal k : Jumlah butir soal Vt : Variasi skor total Kriteria reliabilitas soal menurut Arikunto 2006:75 : r 11 : 0,800 – 1,000 = Reliabilitas sangat tinggi 0,600 – 0,799 = Reliabilitas tinggi 0,400 – 0,599 = Reliabilitas cukup 0,200 – 0,399 = Reliabilitas rendah jelek 0,200 = Reliabilitas sangat jelek Berdasarkan hasil perhitungan dengan taraf nyata α = 5 diperoleh r 11 = 0,864, karena nilai koefisien reliabilitas tersebut pada interval 0,800-1,000 maka reliabilitas soal tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas terdapat pada Lampiran 12.

3.1.2.3 Daya Beda Soal

Dokumen yang terkait

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS QUANTUM LEARNING DENGAN KOOPERATIF BERBASIS ACTIVE LEARNING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

0 13 193

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KINERJA SISWA

0 2 162

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 2 21

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

Perbedaan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25