dan emansipasi dari siswa. Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dan kemampuan berprestasi, siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai dengan
kemampuan dirinya sendiri.
2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi belajar yang
berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal meliputi hal-hal sebagai berikut :
1 Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik, sehingga sebagai pendidik, guru
mempunyai kewajiban untuk memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkaitan dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar
tersebut merupakan wujud emansipasi diri siswa. 2 Prasarana dan sarana belajar
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana
pembelajaran meliputi buku-buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pembelajaran yang lain.
Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan
prasarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Pengelolaan prasarana dan sarana yang baik dapat mendukung proses
pembelajaran berhasil dengan baik. 3 Kebijakan penilaian
Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar dinilai dengan sistem penilaian sesuai dengan tingkat sekolah dan tingkat nasional. Dengan
sistem penilaian tersebut, seorang siswa dapat digolongkan lulus atau tidak lulus. Dari segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar berpengaruh
pada tindak siswa dan tindak guru. Keputusan hasil belajar merupakan umpan balik bagi siswa dan guru. Keputusan hasil belajar merupakan puncak
harapan siswa. Oleh karena itu, sekolah dan guru diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan keputusan hasil belajar siswa.
4 Lingkungan sosial siswa di sekolah Siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan yang dikenal
sebagai lingkungan sosial siswa. Lingkungan siswa mempunyai kedudukan dan peranan tertentu sehingga terjadi pergaulan seperti hubungan akrab,
kekeluargaan, kerja sama, berkompetisi, bersaing, konflik, atau perkelahian. Penciptaan lingkungan yang pembelajaran yang efektif melibatkan
pengorganisasian kegiatan di ruang kelas, pengajaran, dan ruang kelas fisik untuk memungkinkan penggunaan waktu yang efektif, menciptakan
lingkungan pembelajaran yang bahagia dan produktif,dan meminimalkan gangguan Slavin, 2009:154
5 Kurikulum sekolah Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang
disahkan pemerintah atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi
pendidikan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum
tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa. Hal itu berarti program pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem pendidikan
nasional. Adanya perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah bagi guru dan siswa. Bagi guru, perlu adanya perubahan pembelajaran, sedangkan
bagi siswa, perlu mempelajari cara-cara belajar, buku pelajaran, dan sumber belajar baru.
2.3 Hasil Belajar