Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Learning Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Learning

penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan “pegangan” dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan. Quantum Learning menggabungkan suggestology, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, dan keyakinan. Termasuk diantaranya konsep- konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar lain, seperti : 1 teori otak kanankiri, 2 teori otak triune 3 in 1, 3 pilihan modalitas visual, Audotorial, kinestetik, 4 teori kecerdasan ganda, 5 pendidikan holistic menyeluruh, 6 belajar berdasarkan pengalaman, 7 belajar dengan symbol Metaphoric learning, 8 simulasipermainan. Untuk melaksanakanpraktek pembelajaran Metode Quantum Learning adalah menggunakan Model Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi itu mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

2.7.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Learning

Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara: 1 Siswa dibagi dalam kelompok yang berjumlah 4-5 orang. 2 Guru memberikan motivasi kepada siswa. 3 Guru melakukan apresiasi dengan pertanyaan pada materi model-model pembelajaran. 4 Guru memberikan pertanyaan tentang dimensi-dimensi atau cakupan materi dari model-model pembelajaran. 5 Sambil bertanya guru mencoba mentranfer jawaban siswa dalam bentuk peta konsep. 6 Guru memperbaiki peta konsep yang belum terstuktur. 7 Setelah gambar peta jadi di papan tulis , guru meminta siswa untuk membuat peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada. 8 Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan penjelasan ketika ada kelompok yang bertanya. 9 Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep pengelompokan dan atributnya. 10 Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan. Sementara kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi dan masukan. 11 Jika diperlukan guru memberikan penjelasan kepada materi yang belum dapat dipahami siswa. 12 Berikan masukan terhadap hasil pekerjakan siswa. 13 Lakuklan postest tentang konsep yang dikuasai

2.7.3 Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Learning

Ada beberapa kelebihan dari model pembelajaran Quantum Learning, yaitu: 1 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. 2 Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. 3 Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. 4 Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. 5 Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. 6 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material. Kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. 7 Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. 8 Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.

2.7.4 Kekurangan Model Pembelajaran Quantum Learning

Dokumen yang terkait

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS QUANTUM LEARNING DENGAN KOOPERATIF BERBASIS ACTIVE LEARNING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

0 13 193

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KINERJA SISWA

0 2 162

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 2 21

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

Perbedaan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25