Uji Normalitas Uji Kesamaan Dua Varian

3.3.1 Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal dilakukan sebelum peneliti mengambil sampel dari populasi. Peneliti menggunakan teknik purposive randome sampling, yaitu pengambilan data dengan beberapa pertimbangan tertentu Arikunto, 2006:83. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan ahli yang dalam hal ini adalah guru mata pelajaran TIK yang terkait. Perrtimbangan yang digunakan adalah kelas yang kira-kira berkemampuan homogen, serta mewakili populasi. Sampel yang diambil adalah kelas X 1 dan X 3 MA Al Asror Semarang, karena hasil ulangan semester 1 menunjukkan bahwa hasil belajar kedua kelas tersebut masih belum mencapai ketuntasan klasikasl. Kelas X 1 mendapat model pembelajaran kooperatif berbasis Quantum Learning dan kelas X 3 mendapat model pembelajaran kooperatif berbasis Active Learning. 3.3.2 Analisis Tahap Akhir Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini nilai hasil belajar siswa kelompok eksperimen I dan II setelah diberi perlakuan yang berbeda. Langkah-langkah analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians dan uji hipotesis serta analisis deskriptif hasil belajar afektif dan psikomotorik.

3.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data dan untuk menentukan uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik, jika tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik. Mengingat sebagian besar populasi berukuran besar adalah populasi berdistribusi normal, maka statistika non parametrik ini jarang digunakan Soeprodjo, 2002:139. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas yaitu teknik chi kuadrat dengan rumus : χ 2 hitung = Keterangan: χ 2 : Chi kuadrat normalitas sampel Oi : Frekuensi pengamatan Ei : Frekuensi yang diharapkan k : Banyaknya kelas interval Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: 1 Ho diterima jika χ 2 hitung χ 2 1- αk-1 taraf signifikan 5 yang berarti distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal atau data berdistribusi normal. 2 Ho ditolak jika χ 2 hitung ≥ χ 2 1- αk-1 taraf signifikan 5 yang berarti distribusi data berbeda dengan distribusi normal atau data tidak berdistribusi normal. Distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal atau data berdistribusi normal atau data berdistribusi normal, maka menggunakan statistik parametrik, yaitu dengan melakukan uji kesamaan dua varians dan uji hipotesis.

3.3.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian

Uji kesamaan dua varian digunakan untuk mengetahui kedua kelompok eksperimen memiliki varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan pada uji perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus t atau atau t‟. Rumus yang digunakan untuk uji kesamaan dua varians sebagai berikut: F hitung = Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: 1 Ho diterima jika F hitung F α nb-1nk-1 taraf signifikan 5 yang berarti varians data kelompok eksperimen I tidak berbeda dengan varians data kelompok eksperimen II sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus t. 2 Ho ditolak jika F hitung ≥ F α nb-1nk-1 taraf signifikan 5 yang berarti varians data kelompok eksperimen I berbeda dengan varians data kelompok eksperimen II sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus t‟.

3.3.2.3 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS QUANTUM LEARNING DENGAN KOOPERATIF BERBASIS ACTIVE LEARNING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

0 13 193

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KINERJA SISWA

0 2 162

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 2 21

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

Perbedaan hasil dan minat belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan tabung dan kerucut.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25