Alat Tangkap Unit Penangkapan

25 sehingga digunakan sebagai palkah penampung hasil tangkapan. Pada bagian anjungan terdapat ruang ABK dan ruang kemudi yang didalamnya terdapat beberapa alat navigasi dan komunikasi yang sederhana seperti kompas, peta, teropong dan sebuah radio komunikasi. Pada bagian bawah terdapat ruang mesin dan bagian buritan terdapat ruang dapur dan sedikit ruang yang selalu digunakan ABK kapal untuk belajar memancing bagi pemancing pemula.

b. Alat Tangkap

Konstruksi alat tangkap pole and line terdiri atas joran pole, tali line dan mata pancing hook. Joran yang digunakan nelayan terbuat dari bambu dengan tingkat kelenturan yang cukup tinggi. Panjang joran dan tali yang digunakan nelayan bervariasi antara 2 - 4 m dan 1,5 – 3 meter sesuai dengan keinginan pemancing untuk mempermudah pemancingan dan disesuaikan dengan besarnya kapal. Pada umumnya panjang pole and line yang berkisar 3,5 – 5 meter digunakan oleh pemancing bagian haluan dan panjang pole and line yang berkisar 6 – 7 meter digunakan oleh pemancing bagian samping atau buritan. Umumnya tali pemancing yang digunakan nelayan perikanan cakalang di Ternate terdiri atas tiga bagian yaitu tali kepala head line, tali utama main line dan tali pengikat string line. Panjang tali kepala berkisar 0,3 – 0,5 meter dari bahan kuralon yang ujung satunya diikatkan pada joran dan ujung satunya lagi diikatkan pada tali utama. Tali utama yang panjangnya bervariasi antara 1 – 3 meter terbuat dai bahan polyethylen PE, salah satu ujungnya diikatkan pada ujung tali kepala secara tetap dan salah satu ujungnya diikatkan pada tali pengikat dengan simpul yang dapat dilepas. Hal tersebut dimaksud untuk dapat dilepaskan setelah selesai melakukan pemancingan dan akan dipasang lagi apabila akan memulai pemancingan. Panjang tali pengikat berkisar 0,3 – 0,4 meter terbuat dari bahan nylon monofilament diikatkan pada ujung simpul tali utama dan mata pancing yang diberi lobang. Mata pancing yang digunakan tidak berkait balik dan terbuat dari baja dengan maksud agar ikan yang tertangkap akan lebih mudah terlepas dari mata pancing jika disentak dan mata pancing tidak mudah berkarat. Pada mata pancing dipasangkan bulu ayam atau tali rafia yang berwarna-warni dengan maksud agar mengelabui penglihatan ikan terhadap mata pancing sehingga ikan akan menganggap sebagai umpan. 26 c. Nelayan Anak buah kapal ABK kapal pole and line merupakan tenaga kerja yang harus trampil, ulet dan mempunyai fisik yang kuat. Jumlah ABK kapal berkisar antara 9 – 13 orang dengan masing-masing tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: 1. Nahkoda Skipper : Bertanggung jawab terhadap keselamatan pelayaran, ABK dan keberhasilan usaha penangkapan 2. Wakil Nahkoda Mualim : Membantu nahkoda dalam pelayaran 3. KKM Chief enginer : Bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan di dalam kamar mesin dan mengawasi masinis dan olimen dalam pekerjaannya 4. Masinis Ass. Enginer : Membantu KKM 5. Olimen oiler : Membantu KKM dan masinis dalam mengawasi mesin agar kapal dapat berjalan dengan baik dan lancar 6. Juru mudi : Membantu nahkoda dan mualim dalam mengawasi kemudi selama pelayaran 7. Boy-boy : Menjaga dan merawat umpan agar tetap dalam kondisi baik serta menaburkan umpan pada saat kegiatan penangkapan 8. juru masak Cook : Bertanggung jawab terhadap makan dan minum para ABK kapal selama pelayaran 9. Pemancing : Memancing ikan, menangani hasil tangkapan selama diatas kapal dan mempersiapkan sarana produksi pada saat akan melakukan operasi penangkapan

d. Kegiatan operasi penangkapan pole and line