Penduduk dan Ketenagakerjaan Kondisi Umum Lokasi Penelitian

19 Pembagian wilayah Kota Ternate berdasarkan topografi cukup bervariasi namun dalam berbagai publikasi dapat diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah yakni ketinggian dari 0 - 499 m dimana dari kategori ini sekitar 67 kelurahan atau 83, kategori sedang dengan ketinggian 500 – 599 m berjumlah 6 kelurahan atau 10 sedangkan yang termasuk ketegori tinggi dengan ketinggian diatas 700 m berjumlah 4 kelurahan atau 7. Sedangkan musim di wilayah Kota Ternate beriklim tropis sehingga keadaan iklimnya sangat dipengaruhi oleh iklim laut yang biasanya heterogen sesuai ciri indikasi umum iklim tropis. Di wilayah ini juga mengenal dua musim yaitu musim utara-barat dan musim timur-selatan yang biasanya diselingi dengan dua kali masa pancaroba setiap tahun. Melalui stasiun Meteorologi dan Geofisika Ternate, selama tahun 2008 diperoleh informasi tentang klimatologi yaitu temperatur rata-rata 26,70

2.6.2. Penduduk dan Ketenagakerjaan

C, kelembaban nisbi rata-rata 84, tingkat penyinaran 54 dan kecepatan angin rata-rata 8,6 kmjam dengan kecepatan maksimum mutlak rata-rata 33,2 kmjam. Penduduk di Kota Ternate berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2009 sebanyak 182.109 jiwa, yang terdiri dari Kecamatan Pulau Ternate 16.373 jiwa atau 8,99, Kecamatan Ternate Selatan 61.785 jiwa atau 33,93, Kecamatan Ternate Utara sebanyak 42.374 jiwa atau 23,27, Kecamatan Ternate Tengah sebanyak 53.997 jiwa atau 29.65, Kecamatan Pulau Batang Dua sebanyak 2.896 jiwa atau 1,59,Kecamatan Pulau Moti 4.681 jiwa atau 4,30 dan Kecamatan Pulau Hiri sebanyak 1.683 jiwa atau 28. Kota Ternate yang memiliki luas wilayah 250,85 km 2 mempunyai kepadatan penduduk rata-rata 484 jiwakm 2 . Kecamatan Ternate Selatan merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan keenam kecamatan lainnya yakni sekitar 3.178 jiwakm 2 sementara keenam kecamatan masing-masing; Ternate Utara 2.992 km 2, Pulau Ternate 2,915 jiwakm 2 , Pulau Moti 225 jiwakm 2, Pulau Batang Dua 190 km 2, dan Pulau Hiri 243 km 2 Rasio jenis kelamin penduduk Kota Ternate adalah 103. Hal ini memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk lelaki di Kota Ternate lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Bila dilihat per kecamatan, Pulau Moti dan Pulau Batang Dua memiliki komposisi penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan perempuan dengan rasio sebesar 99,7 dan 99,6. Sedangkan hasil registrasi penduduk tahun 2009 di BPS Kota Ternate 2009. 20 Kota Ternate menunjukkan jumlah rumah-tangga sebanyak 36.720 rumah-tangga dengan rataan anggota rumah-tangga sebanyak lima orang, sedangkan untuk masing- masing kecamatan besarnya bervariasi, antara 3 sampai dengan 6 jiwa per rumah-tangga BPS Kota Ternate 2009. Tabel 3 Jumlah penduduk, kepadatan, rumahtangga dan rasio jenis kelamin di Kota Ternate menurut kecamatan N o Kecamatan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Kepadata n Rumah tangga Lelaki Perempuan 1. Pulau Ternate 8.268 8.108 102 225 3.250 2. Ternate Selatan 31.527 30.258 104,2 3.178 11.689 3. Ternate Utara 21.514 20.860 103,1 2.992 8.443 4. Ternate Tengah 27.476 26.521 103,6 2.915 11.509 5. Pulau Moti 2.337 2.344 99,7 190 976 6. P Batang Dua 1.445 1.451 99,6 28 853 Total 59.803 61.062 0,98 484 22.873 Sumber : BPS Kota Ternate Dalam Angka, 2009. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Ternate berdasarkan hasil SUSENAS tahun 2008 sekitar 46,18. Hal ini mengindikasikan bahwa dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak 46 orang diantaranya adalah merupakan angkatan kerja. Tabel 4 Persentasi penduduk usia 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan tahun 2008 di Kota Ternate No. Jenis Kegiatan Penduduk Lk + Pr Lelaki Perempuan 1. Angkatan Kerja - Bekerja 70,45 38,93 54,43 - Mencari Kerja 5,41 10,26 7,88 2. Bukan Angkatan Kerja 24,14 50,81 37,69 Jumlah Tenaga Kerja 100 100 100 Sumber : BPS Dalam Angka, 2009. Tabel 5 memperlihatkan bahwa pada tahun 2009 sektor pertanian termasuk di dalamnya sub sektor perikanan mempunyai jumlah tenaga kerja terbanyak. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyak 51.561 jiwa atau 72,54 dengan laju kenaikan sebesar 0,17. Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan dan sektor jasa yang masing-masing sebesar 6.751 jiwa dan 5.438 jiwa atau 9,50 dan 7,65. Struktur perekonomian tersebut menggambarkan bahwa penduduk di Kota Ternate sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan nelayan meskipun banyak juga yang berpendidikan lebih tinggi berorientasi ke sektor perdagangan, sebagai pegawai 21 dan wirausaha BPS Kota Ternate 2009. Untuk jelasnya tabel tentang angkatan kerja yang bekerja dirinci menurut sektor lapangan usaha tahun 2008 , rinciannya sebagai berikut. Tabel 5 Jumlah angkatan kerja yang bekerja dirinci menurut sektor lapangan usaha di Kota Ternate. No. Sektor Lapangan Kerja Tahun 2008 Persentase Tahun 2009 Persentase 1. Pertanian 32.034 72,38 51.561 72,54 2. PertambanganPenggalian 269 0,61 315 0,44 3. IndustriListrik, Gas dan Air 3.285 7,42 3.843 5,41 4. Bangunan 841 1,9 984 1,38 5. Perdagangan 4.134 9,34 6.752 9,5 6. Perhubungan dan Angkutan 142 0,32 1.335 1,88 7. KeuanganAsuransi 94 0,21 109 0,15 8. J a s a 3.319 7,5 5.438 7,65 9. Lain-lain 142 0,32 738 1,04 J u m l a h 44.260 100.00 71.075 100.00 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Ternate, 2010.

2.6.3. Gambaran Perekonomian dan Struktur Sosial