Nilai Ekonomi dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

12 Yield , yaitu suatu kondisi dimana stok ikan dipertahankan pada kondisi keseimbangan Setyohadi, 1995.

2.4. Nilai Ekonomi dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan keadaan antar suatu wilayah. Perbedaan ini erat kaitannya dengan kondisi dan potensi wilayah tersebut dilihat dari segi biogeofisik, sosial, ekonomi, dan budaya serta kelembagaan dan sekaligus mengindikasikan adanya keterbatasan yang dihadapi oleh setiap wilayah dalam upaya memacu pembangunannya. Perbedaan ini menuntut adanya strategi pengelolaan sumberdaya dalam pembangunan di setiap wilayah yang bersifat spesifik Kusnadi 2002. Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya alam harus berbasis pada potensi sumberdaya domestik, terutama sektor-sektor primer, seperti perikanan serta sektor- sektor sekunder dan tersier sebagai pendukung. Artinya masing-masing wilayah memiliki berbagai fungsi sesuai potensi yang dimiliki. Sehingga pengembangan usaha tersebut yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif tersebut dapat tumbuh dan berkembang mendukung aktifitas dan perkembangan ekonomi wilayah. Keunggulan tersebut meliputi produksi, produktifitas maupun luasan produksi, pemasaran, penduduk, tenaga kerja, dan akses terhadap fasilitas infrastruktur. Salah satu tolok ukur yang relatif mudah digunakan dan bisa dijadikan persepsi bersama dalam penilaian sumberdaya ekonomi perikanan adalah dengan memberikan harga price tag terhadap barang dan jasa yang dihasilkan dari sumberdaya dan lingkungan. Dengan demikian kita menggunakan apa yang disebut nilai ekonomi dari sumberdaya alam. Secara umum nilai ekonomi merupakan pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa lainnya. Menurut Cuningham, nilai ekonomi produk perikanan adalah melalui pembelian dan penjualan dipasar dengan harga sebagai ukuran nilai per unit. Jika harga ikan konstan, maka permintaan akan mengalami kenaikan. Sedangkan apabila harga mengalami penurunan, maka produk perikanan cenderung dialihkan ke wilayah yang mempunyai kemampuan membeli yang besar Fauzi 2005. Sebagaimana dalam ekonomi produksi, pengelolaan sumberdaya perikanan membutuhkan faktor produksi, seperti tenaga kerja, kapal, peralatan tangkap dan sebagainya. 13 Beberapa usaha di atas dimaksudkan untuk peningkatan produktifitas sumberdaya perikanan serta mencapai keuntungan ekonomi yang maksimum. Dengan demikian perlu pengembangan melalui perluasan usaha tangkapan, perbaikan teknologi penanganan pasca panen, pemasaran dan transportasi, hasil produksi perikanan dan pembangunan infrastruktur, seperti tempat pendaratan ikan landing place, tempat pelelangan ikan TPI, serta fasilitas pendingin dan lain-lainnya. Sehingga diharapkan secara kumulatif, pengembangan usaha tersebut akan menciptakan berbagai peluang serta spasial multiplier yang lebih besar dalam pembangunan dan pengembangan wilayah seperti peningkatan produk lokal dan permintaan lokal, penyerapan tenaga kerja, serta aktifitas sektor jasa baik formal maupun informal.

2.5. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan