46 H
; b
1
= 0 untuk i = 1,2,3....n. ini berarti antara hasil tangkapan Y dengan faktor teknis produksi X
1
H tidak ada hubungan yang nyata
1
= b
1
Ini berarti bahwa hasil tangkapan Y memiliki hubungan yang nyata terhadap faktor teknis produksi X1
≠ 0 untuk i = 1,2,3,....n
Jika : F
hitung
F
tabel
H
o
F ditolak
hitung
F
tabel
H
o
Hal ini berarti bahwa jika H diterima
ditolak pada selang kepercayaan tertentu, faktor teknis produksi X
1
yang bersangkutan berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y. Sebaliknya, jika H
diterima pada selang kepercayaan tertentu, faktor teknis produksi X
1
3.4.4 Analisis Kelayakan Usaha
yang bersangkutan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y.
Analisis kelayakan usaha pada perikanan tangkap dilakukan khususnya untuk penggunaan alat tangkap pole and line dan purse seine,
yang merupakan alat tangkap dominan digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan pelagis kecil di Kota Ternate. Analisis kelayakan usaha
dimaksudkan untuk menilai keberhasilan usaha pada suatu bidang produksi dengan menilai besarnya pendapatan keuntungan yang
diperoleh dalam kurun waktu 10 tahun. Kriteria yang digunakan dalam studi kelayakan ini didasarkan pada analisis biaya manfaat baik secara
finansial maupun ekonomi. Untuk menentukan keuntungan, dilakukan penghitungan besar
manfaat benefit yang diperoleh dan besarnya biaya cost yang dikeluarkan selama satu kali produksi. Secara matematis, fungsi
keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut:
keterangan: π
= keuntungan Rpperiode Y
= total produksi Kg periode X
=jumlah input yang digunakan unit
47 P
y
P =hargasatuan produk Rp
xi
=
total pengeluaran atau total revenue TR Rp =hargasatuan input Rp
Sementara itu untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh usaha tersebut telah layak dilanjutkan atau tidak, digunakan analisis perimbangan antara
penerimaan dan biaya yang dirumuskan sebagai berikut: RC
= TRTC keterangan:
TR =Total Revenue penerimaantrip
TC =Total Cost biaya yang dikeluarkantrip
Kemudian untuk kepentingan pengambilan keputusan RC dinilai dengan menggunakan kriteria berikut:
RC 1, usaha menguntungkan RC = 1, usaha berada pada titik impas
RC 1, usaha rugi Selanjutnya untuk menentukan prospek pengembangan kegiatan perikanan di
Kota Ternate dilakukan penghitungan besar manfaat benefit dan besarnya biaya cost
yang dihitung berdasarkan nilai kini. Ada beberapa indikator yang biasa digunakan dalam analisis ini yaitu:
• Net Present Value NPV.
Kriteria ini digunakan untuk menilai manfaat investasi yang merupakan jumlah nilai kini dari manfaat bersih dan dinyatakan dalam rupiah. Rumus
persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
keterangan: B
t
C = merupakan benefit kotor tahunan
t
= merupakan biaya kotor tahunan, tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal atau rutin
48 n = umur ekonomis dari proyek
i = tingkat suku bunga discount rate Bila NPV
0 berarti investasi dinyatakan menguntungkan dan merupakan tanda “go” untuk suatu proyek atau proyek tersebut layak, sedangkan apabila NPV
maka investasi dinyatakan tidak menguntungkan yang berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Pada keadaan nilai NPV = 0 maka berarti
investasi pada proyek tersebut hanya mengembalikan manfaat yang parsial sama dengan tingkat social opportunity cost of capital, atau dikatakan proyek hanya
pulang pokok break event
• Net Benefit Cost Ratio Net BC.
Kriteria ini merupakan perbandingan dimana sebagai pembilang terdiri atas nilai total dari manfaat bersih yang bersifat positif, sedangkan sebagai
penyebut terdiri atas present value total yang bernilai negatif atau pada keadaan biaya kotor lebih dari manfaat kotor. Persamaan Net B-C Ratio
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
keterangan: B
t
C = benefit bersih tahun t
t
n = umur ekonomis dari proyek = biaya bersih tahun t
i = tingkat suku bunga discount rate Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai Net BC akan terhingga bila paling
sedikit ada satu nilai Bt - Ct yang bernilai positif. Kalau Net BC memberikan nilai
1, maka keadaan tersebut menunjukkan bahwa NPV 0,. Dengan demikian maka apabila Net BC
≥ 1 merupakan tanda layak untuk sesuatu proyek, sedangkan bila Net BC
≤ 1 merupakan tanda tidak layak untuk suatu proyek.
49
• Internal Rate of Return IRR
merupakan suku bunga maksimal untuk sampai kepada NPV bernilai sama dengan nol, jadi dalam keadaan batas untung rugi. Oleh karena itu juga
dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Asal setiap manfaat yang diwujudkan secara otomatis ditanam
kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek. Dengan demikian IRR dapat
dirumuskan debagai berikut:
keterangan: Proyek dikatakan “layak” bila IRR
dari tingkat bunga berlaku. Sehingga bila, IRR ternyata sama dengan tingkat bunga yang berlaku maka NPV dari proyek
tersebut sama dengan nol. Jika IRR dari tingkat bunga yang berlaku maka
berarti bahwa nilai NPV 0, berarti proyek tidak layak.
• Pay Back Period PBP
Analisis ini dilakukan untuk melihat lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan usaha untuk mengembalikan investasi, yaitu membandingkan
investasi dengan tingkat keuntungan selama satu periode produksi satu tahun. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN