Standarisisasi Alat Tangkap Analisis Data

41 Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan pada batasan: 1 Potensi sumberdaya ikan yang terdapat didaerah penelitian dihitung berdasarkan hasil tangkapan kapal yang menangkap jenis hasil tangkapan dari unit alat tangkap. 2 Kapal-kapal yang diteliti adalah kapal yang fishing base di Pulau Ternate dan beroperasi di perairan wilayah KabKota Ternate. 3 Analisis finansial usaha dihitung berdasarkan harga rata-rata ikan hasil tangkapan dan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh unit penangkapan dari alat tangkap.

3.4.1 Standarisisasi Alat Tangkap

Standarisasi dilakukan karena alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap target sumberdaya perikanan begitu beragam, sehingga sangat dimungkinkan satu spesies ikan tertangkap oleh dua alat tangkap yang berbeda atau lebih. Alat tangkap yang dijadikan standart adalah alat tangkap yang memiliki produktivitas tinggi dominan dalam menangkap sumberdaya perikanan yang menjadi objek penelitian atau memiliki rata-rata CPUE terbesar pada suatu periode waktu dan memiliki nilai faktor daya tangkap sama dengan satu. Standarisasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Upaya dan hasil tangkapan dihitung masing-masing hingga tahun ke-I, dimana i = 1,2,3,….,n 2. CpUE dihitung untuk masing-masing upaya 3. Total upaya yang terbesar dari beberapa jenis upaya dipilih sebagai standart dalam menghitung Fishing Power Indeks FPI 4. Jika upaya yang diperoleh terbesar misalnya alat tangkap purse seine, maka FPI purse seine adalah 1 dan FPI FPI gillnet adalah , demikian juga sebaliknya 5. Upaya standart dihitung melalui persamaan sebagai berikut: Upaya standart = upaya purse seine tahun ke-i x FPI purse seine + upaya gill net tahun ke-i x FPI gill net dst 42 3.4.2 Analisis Bioekonomi Sumberdaya perikanan Dalam penilaian sumberdaya perikanan, hal terpenting yang perlu diketahui adalah nilai estimasi tangkapan lestari dari stok ikan. Nilai-nilai ini idealnya dihitung pada setiap spesies. stock by stock basis, namun karena keterbatasan waktu, maka penelitian ini dibatasi pada spesies cakalang saja. Dipilihnya spesies ini karena merupakan spesies pelagis yang paling dominan yang ditangkap di perairan kota Ternate. Untuk mengetahui nilai estimasi tangkapan lestari, terlebih dahulu perlu diketahui produktifitas dari stok ikan. Untuk menganalisi stok ikan digunakan model surplus produksi surplus production model . Model ini mengasumsikan stok ikan sebagai penjumlahan biomass dengan persamaan: F x t adalah laju pertumbuhan alami atau laju penambahan asset biomass, h t Bentuk logistik adalah laju penangkapan atau laju pengambilan. Ada dua bentuk model fungsional untuk menggambarkan stok biomass, yaitu bentuk logistik Schaefer, 1957 dan bentuk Gompertz Fox, 1970, dengan persamaan sebagai berikut: Bentuk Gompertz r adalah laju pertumbuhan intristik, K adalah daya dukung lingkungan. Bentuk fungsional logistik adalah simetris, sementara Gompertz tidak. Selanjutnya diasumsikan bahwa laju penangkapan linear terhadap biomass dan effort dengan rumus sebagai berikut: q adalah koefisien kemampuan penangkapan dan E t adalah upaya penangkapan. Dengan mengasumsikan kondisi keseimbangan equilibrium maka kurva tangkapan upaya lestari yield-effort-curve dari fungsi di atas dapat ditulis sebagai berikut: 43 Logistik Gompertz Estimasi parameter r, K, dan q untuk persamaan yield-effort dari kedua model di atas melibatkan teknik non linear. Namun demikian dengan menuliskan U t = h t E t Nilai parameter r,q dan K pada persamaan di atas dapat diperoleh melalui persamaan berikut: , persamaan tersebut dapat ditransformasikan menjadi persamaan linear sehingga metode regresi biasa dapat digunakan untuk mengestimasi parameter biologi dari fungsi di atas. Teknik estimasi parameter dikembangkan oleh Clarke, Yoshimoto, dan Pooley 1992 atau sering dikenal dengan metode CYP, adalah sebagai berikut: Dari data time series produksi selama 8 tahun 2003 – 2010 dijadikan basis untuk perhitungan kurva yield effort dengan menggunakan regresi. Perhitungan nilai optimal produksi dan upaya serta rente ekonomi dilakukan secara numeric dengan menggunakan perangkat lunak MAPLE 11. Pada penelitian ini ditentukan dua jenis alat tangkap yang paling dominan, yaitu pole and line dan purse seine. Alat tangkap pole and line distandarisasi ke alat tangkap purse seine untuk mendapatkan satu unit upaya yang terstandarisasi standardized effort.

3.4.3 Analisis Fungsi Produksi