Model Produksi Surplus Stok Sumberdaya Pelagis Kecil

58 Tabel 16 Hasil produksi per unit upaya penangkapan ikan menggunakan alat pole and line di Kota Ternate tahun 2003-2010 Tahun Produksi ton Effort trip CPUE tontrip 2003 5717.4 2723.94 2.10 2004 6073.7 6298.32 0.96 2005 5811.5 17070.49 0.34 2006 6213.7 18582.56 0.33 2007 6784.1 18104.28 0.37 2008 7434.5 17297.42 0.43 2009 7477.3 19021.57 0.39 2010 7778.3 18855.87 0.41 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate, 2010 Pada Tabel 16 disajikan hasil tangkapan setelah dilakukan standardisasi terhadap alat tangkap atau upaya penangkapan effort. Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa hasil tangkapan pelagis kecil di Kota Ternate berfluktuasi selama kurun waktu 2003-2010. Dari tahun 2003–2004 terjadi peningkatan penangkapan, namun terjadi penurunan hasil tangkapan pada tahun 2005 sebesar 5811.5 ton dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2006 sebesar 158 ton menjadi 6213.7 ton, serta terus menerus menunjukkan peningkatan sampai tahun 2010 sebesar 333,9 ton menjadi 7778.3 ton.

4.2.1 Model

Schaefer Mengingat armada perikanan yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan khususnya pada perikanan pelagis kecil di Kota Ternate terdiri dari beberapa alat tangkap, maka upaya effort dari setiap alat tangkap tersebut dikonversi menjadi unit standard sebelum penjumlahan untuk memperoleh upaya total Sparred and Venema, 1999. Standardisasi armada perikanan dilakukan berdasarkan jenis alat tangkap pole and line, dengan pertimbangan jenis alat tangkap tersebut memiliki kemampuan tangkap yang besar, selektif terhadap jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan, dan umumnya digunakan oleh nelayan di Kota Ternate. Hasil analisis dengan model Schaefer terhadap upaya tangkap effort dan hasil tangkapan catch menunjukkan hasil penangkapan lestari di Kota Ternate 59 sebesar 10.999,69 ton per tahun dengan upaya penangkapan optimum sebesar 11,150,43 trip . Gambar 7 Pendugaan produksi lestari MSY perikana pelagis kecil di Kota Ternate tahun 2003 – 2010 Dari gambaran di atas telah menunjukkan informasi penting tentang potensi sumberdaya perikanan tangkap dalam hal ini pelagis kecil di Kota Ternate. Tahun 2003 menunjukkan hasil tangkapan lebih sedikit dibanding tahun 2004. Ini menunjukkan adanya penambahan produksi. Namun pada tahun 2005 terjadi penurunan produksi hasil tangkapan, dan kembali menunjukkan peningkatan pada tahun 2006 dan terus menerus meningkat sampai tahun 2010. Terjadinya peningkatan pada tahun 2006 disebabkan beberapa faktor diantaranya permintaan akan hasil tangkapan oleh produsen meningkat, karena di tahun 2006 hasil tangkapan dapat langsung disalurkan ke industri-industri pengolahan hasil tangkapan di Maluku Utara dan Sulawesi Utara. Pertumbuhan akses pasar yang begitu tinggi memicu terjadinya peningkatan hasil produksi. Walaupun terjadi peningkatan secara produksi, namun terlihat telah terjadi overfishing bila dilihat produksi aktual dimana masing-masing sebesar 7477,3 dan 7778,3 tontahun telah melebihi produksi lestari MSY yang diperbolehkan yaitu 5518,5 dan 5746,8 tontahun. Untuk pemanfaatan potensi sumberdaya ikan atas prinsip kehati-hatian maka potensi ikan yang diperbolehkan 2003 2004 2005 2008 2007 2006 2010 2009 2000 4000 6000 8000 10000 12000 5000 10000 15000 20000 25000 P r o d u k s i Effort Produksi Schaefer ton Produksi Th 2003-2010 ton 60 untuk ditangkap sebesar 80 yang dikenal dengan TAC Total Allowable Catch dari potensi lestari MSY Analisis regresi linear CPUE terhadap upaya penangkapan diperoleh nilai a intercept sebesar 1,97296223 dan nilai b slope sebesar -0000008847, sehingga persamaan lestari Schaefer adalah Y = a.E – b. E Persamaan Schaefer di atas diperoleh nilai a dan b yang dapat digunakan untuk mengetahui upaya penangkapan maksimum yaitu E 2 MSY = 10.196,72 trip. Setelah memasukkan nilai upaya maksimum E MSY tersebut ke dalam persamaan penangkapan lestari didapatkan tingkat produksi lestari Y MSY = 55.752,173 ton. hubungan antara produksi hasil tangkapan terhadap upaya penangkapan CPUE dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Hubungan antara Produksi dengan CPUE di Kota Ternate Gambar 9 terlihat bahwa penambahan upaya effort tidak selalu identik dengan peningkatan produksi seperti yang terjadi pada tahun 2004 dan 2005 di mana dengan effort yang tinggi diperoleh hasil tangkapan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. y = 5276 + 2104.x R² = 0.643 0.00 5000.00 10000.00 15000.00 20000.00 25000.00 2.10 0.96 0.34 0.33 0.37 0.43 0.39 0.41 P ro d u k si CPUE 61 Gambar 9 Hubungan antara produksi actual dan produksi lestari perikanan di Kota Ternate Dengan menggunakan persamaan ini dapat diduga produksi lestari dengan metode Schaefer di Kota Ternate setiap tahunnya. Produksi lestari, produksi aktual dan effort aktual yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 17 . Tabel 17 Effort, produksi aktual dan produksi lestari perikanan pelagis kecil di Kota Ternate Tahun Effor trip Produksi aktual ton Produksi lestari Schaefer ton 2003 2723.94 5717.4 4717.09 2004 6298.32 6073.7 8916.84 2005 17070.49 5811.5 7899.08 2006 18582.56 6213.7 6112.91 2007 18104.28 6784.1 6721.63 2008 17297.42 7434.5 7656.81 2009 19021.57 7477.3 5518.55 2010 18855.87 7778.3 5746.89 Sumber : Hasil olahan Analisis MEY digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh pada saat produksi maksimal. Apabila penangkapan melebihi MEY maka keuntungan akan semakin berkurang. Oleh karena itu pemanfaatan sumberdaya ikan secara berlebihan akan mengakibatkan hilangnya manfaat ekonomi. Jumlah tangkapan pada kondisi MEY sebesar: Y MEY = 10.919,22 ton 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 P r o d u k s i Tahun Prod Aktual Prod Lestari 62 R MEY = 7,539.000.000 rupiah E Pada kondisi open access, komponen harga dan biaya operasi penangkapan di perairan Kota Ternate diketahui rata-rata harga p = Rp. 8.000.000 ton dan rata –rata biaya c = Rp. 1.350.000 trip. Selanjutnya dapat dihitung nilai effort upaya penangkapan pada kondisi open access sebesar OA = 20, 393 trip Y OA = 3441.39 ton Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini. Tabel 18 Produksi, upaya optimal dan rente ekonomi pada pengelolaan perikanan Kota Ternate Parameter MEY MSY OA Produksi Y ton 10919.224 10999.694 3441.394216 Effort opt E trip 10196.724 11150.435 20393.4472 Rente Ek. π juta 7.359E+10 2.955E+10 4.2.2Model CYP Analisis surplus produksi dengan metode CYP 1992 dilakukan dengan menggunakan data produksi dan effort tahunan selama 8 delapan tahun mulai 2003 sampai 2010. Rata-rata produksi tahunan dari keempat jenis alat tangkap dominan yang dioperasikan di Kota Ternate adalah 13.143,27 ton, dengan rata- rata upaya penangkapan tahunan sebanyak 13.863 trip. Jumlah trip penangkapan ini telah distandardisasi sesuai dengan fishing power index FPI masing-masing alat tangkap. Nilai CPUE catch per unit effort menunjukkan besaran produksi per unit upaya penangkapan dalam hal ini adalah trip. CPUE diperoleh dari total produksi dibagi dengan jumlah trip yang dioperasikan. Hasil perhitungan CPUE berdasarkan alat tangkap yang sudah distandarisasi serta produktivitas alat tangkap standar disajikan pada Tabel 19 dan hubungan upaya penangkapan dengan produksi dapat dilihat pada Gambar 11. 63 Tabel 19 Total Produksi aktual, total effort standart dan produktifitas alat tangkap standart di kota ternate Tahun Produksi ton Effort tripstandart CPUE tontrip 2003 3911.58 3590 1.09 2004 5736.48 7422 0.77 2005 10266.52 13240 0.78 2006 9921.87 13888 0.71 2007 13130.32 14396 0.91 2008 15566.15 15513 1.00 2009 21874.80 19075 1.15 2010 24738.44 23786 1.04 Sumber : Hasil olahan Gambar 10 Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE di Kota Ternate Hasil evaluasi dengan menggunakan data runtun waktu dari tahun 2003 sampai dengan 2010 tentang produksi perikanan dan upaya effort yang dipergunakan di perairan Kota Ternate Laut Maluku, menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah upaya penangkapan standar trip dengan CPUE pada perikanan Kota Ternate adalah CPUE = 0,793 + 0,027x dengan nilai R 2 y = 0.793 + 0.027x R² = 0.743 0.00000 0.50000 1.00000 1.50000 2.00000 3590 7422 13240 13888 14396 15513 19075 23786 C P U E t o n t ri p Effort trip = 0,743. Ini artinya, hubungan yang terjadi memiliki nilai intercept sebesar 0,408 dan sudut kemiringan slope sebesar 0,292 dengan tingkat hubungan antara peubah tak bebas dependent variabel dan peubah bebas independent variabel sebesar 74. 64 Pendugaan parameter biologi dengan menggunakan metode CYP diperlukan nilai logaritma CPUE pada waktu t+1 dan logaritma CPUE pada saat t serta jumlah effort pada waktu t dan t+1. Nilai tersebut sesuai dengan persamaan matematis CYP. Dengan menggunakan Ordinary Least Square OLS, persamaan ini dapat disederhanakan menjadi Y = α + βXi + γX 2 Tabel 20 Produksi, Effort, nilai logaritma CPUE pada waktu t+1 dan logaritma CPUE pada saat t serta jumlah Effort pada waktu t dan t+1 perikanan tangkap di kota Ternate . Hasil dari OLS dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh nilai koefisien α = 0.408169142; koefisien β = 0.292713532; dan koefisien γ = 1.135070. Tabel berikut menyajikan data rata-rata produksi tahunan dari semua jenis alat tangkap yang dioperasikan di Kota Ternate. Tahun Total Produksi Total Effort CPUE tontrip ln CPUEt+1 ln CPUEt Et + Et+1 2003 3911.58 3644 1.07340 -0.26975 0.07083 11157 2004 5736.48 7513 0.76357 -0.26733 -0.26975 20926 2005 10266.52 13413 0.76542 -0.34871 -0.26733 27475 2006 9921.87 14062 0.70560 -0.10405 -0.34871 28632 2007 13130.32 14570 0.90118 -0.00919 -0.10405 30280 2008 15566.15 15710 0.99085 0.12170 -0.00919 35078 2009 21874.8 19368 1.12941 0.02159 0.12170 43578 2010 24738.44 24210 1.02183 0.02159 38271 Rata-rata 13143.27 14061 Sumber : data olahan Dari nilai koefisien yang diperoleh tersebut, selanjutnya dihitung untuk memperoleh nilai r, q, dan K. Hasil perhitungan diperoleh tingkat pertumbuhan intristik r sebesar 1.094266364, koefisien kemampuan tangkap q sebesar 0.00003512, dan daya dukung lingkunganperairan K adalah 50704.60954 ton. Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan, diperoleh rata-rata harga ikan per ton p adalah Rp. 8.000.000 dan biaya per trip rata-rata c adalah Rp. 1.350.000,00. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Parameter biologi dan ekonomi perikanan Kota Ternate Keterangan Simbol Nilai Nilai keberadaan r 1.094266364 Kemampuan tangkap q 0.00003512 Daya dukung lingk. K 50704.60954 Price Rp.ton p 8.000.000 Cost per trip c 1.350.000 65 Selanjutnya, tingkat optimal pemanfaatan sumberdaya perikanan dilihat dari tiga rezim pengelolaan yaitu maximum economic yield MEY, maximum sustainable yield MSY dan open access. Nilai produksi optimal pada rezim maximum economic yield MEY adalah 28097.83 ton per tahun, dimana dapat menghasilkan produksi optimal sebesar 13891.02 ton per tahun yang dihasilkan dari jumlah effort trip optimal sebanyak 13891.02 trip. Pada rezim maximum sustainable yield MSY, diperoleh biomass sebesar 25.352,30 ton per tahun, produksi sebesar 13.871,09 ton per tahun, dan upaya optimal sebanyak 15.578.04 trip. Pada rezim open access OA, diperoleh biomass sebesar 5.491,05 ton per tahun, produksi sebesar 5.357,96 ton per tahun, dan upaya optimal sebanyak 27.782,03 trip. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 22 berikut. Tabel 22 Tingkat biomass, produksi, upaya optimal dan rente ekonomi perikanan pelagis kecil dari berbagai rezim pengelolaan di kota Ternate Sumber: Hasil olahan

4.3 Faktor-Faktor Produksi