Analisis Jalur Metode Analisis Data

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series karena “gangguan” pada seseorang individukelompok cenderung mempengaruhi ”gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah dengan uji Durbin-Watson DW test. Cara pengujiannya membandingkan nilai Durbin Watson d dengan dl dan du tertentu atau dengan melihat tabel Durbin Watson yang telah ada klasifikasinya untuk menilai perhitungan d yang diperoleh. kriteria untuk menilai tersebut ada tidaknya dapat dilihat pada tabel Durbin Watson berikut ini : Tabel 3.16 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tdk ada autolorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tdk ada korelasi negatif Tolak 4-dl d 4 Tdk ada korelasi negatif No decision 4- du ≤ d ≤ 4-dl Tdk ada autokorelasi, positif atau negatif Tdk ditolak du d 4-du Sumber: Gozhali 2006: 99

3.7.3. Analisis Jalur

Analisis Jalur Path Analysis menurut Sugiyono 2007: 297 merupakan pengembangan dari analisis regresi linier, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur regression is special case of path analysis. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antara variabel yang berbentuk sebab akibat. Model jalur adalah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah. Anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel eksogen atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan varibel residue dengan semua variabel endogen masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antar pasangan variabel-variabel eksogen. Model jalur penelitian ini adalah sebagai berikut : ρy 2 x 1 ρy 1 x 1 ρy 2 y 1 ρy 1 x 2 ρy 2 x 2 Gambar 3.1 Model Struktural Analisis Jalur Ada dua variabel tak bebas dalam model yaitu Y 1 dan Y 2 . Sebagai konsekuensinya diperoleh dua persamaan tergantung yaitu persamaan 1 yang menunjukkan hubungan kepuasan kerja menyeluruh Y 1 dengan dua variabel X 1 , X 2 dan yang kedua, persamaan dua yang menunjukkan hubungan kinerja Y 2 dengan tiga variabel X 1 , X 2 , Y 1 . Kepemimpinan X1 Lingkungan Kerja X2 Kepuasan Kerja Y1 Kinerja Y2 e 1 e 2 Persamaan Regresi : Y 1 = b 1 X 1 +b 2 X 2 +e 1 Y 2 = b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 Y 1 +e 2 Keterangan : Y 1 = variable dependent kinerja karyawan Y 2 = variable dependent kepuasan Kerja b 1 = koefisien regresi kepemimpinan b 2 = koefisien regresi lingkungan kerja X 1 = variabel independent kepemimpinan X 2 = variabel independent lingkungan kerja e = faktor di luar Pengaruh yang ditimbulkan dari model jalur di atas dapat ditulis sebagai berikut : a. Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE i. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja X 1 Y 2 = ρy 2 x 1 ii. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kepuasan kerja X 1 Y 1 = ρy 1 x 1 iii. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja X 2 Y 2 = ρy 2 x 2 iv. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja X 2 Y 1 = ρy 1 x 2 v. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Y 1 Y 2 = ρy 2 y 1 b. Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect atau IE i. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja X 1 Y 1 Y 2 = ρy 2 x 1 x ρy 2 y 1 ii. Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja X 2 Y 1 Y 2 = ρy 2 x 2 x ρy 2 y 1 c. Pengaruh Total Total Effect i. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja X 1 Y 1 Y 2 = ρy 2 x 1 + ρy 2 x 1 x ρy 2 x 1 ii. Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja X 2 Y 1 Y 2 = ρy 2 x 2 + ρy 2 x 2 x ρy 2 y 1 iii. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja X 1 Y 2 = ρy 2 x 1 iv. Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja X 2 Y 2 = ρy 2 x 2 v. Pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja Y 1 Y 2 = ρy 2 y 1

3.7.4. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJASEBAGAI VARIABEL INTERVENING

5 65 122

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( STUDI PADA PABRIK GULA PAGOTAN MADIUN)

1 35 142

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening pada Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Interven

0 2 22

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada PT. PLN APJ di Surakarta.

0 3 19

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen.

0 0 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KARANGAYAR.

0 2 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 27

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANGUTAMA BADUNG.

0 1 28

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN SLEMAN.

3 31 141