3.7.4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan satu 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen bebas dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006: 87. Koefisien determinasi untuk data silang crosssection relatif rendah, sedangkan
untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2006: 87.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PDAM Kabupaten Wonosobo berdasarkan sejarah keberadaannya dimulai dari jaman Belanda dan pemasangan instalasinya dimulai 1918-1924 dengan
mengambil air baku dari mata air Mudal di wilayah desa Mudal kecamatan Mojotengah yang digunakan untuk melayani penduduk kota Wonosobo hanya
wilayah perkotaan khususnya golongan elit pada saat itu orang Belanda, hotel besar yang ada dan golongan-golongan orang kaya serta Ambtenarpejabat. Debit
air pada waktu itu hanya 10 literdetik pipa berdiameter 4, kemudian pada tahun 1937 pengelolaannya ditertibkan melalui Water Leiding Verodening Wonosobo
yang dimulai dalam Provicial Blad Mindden Java lembaran propinsi Jawa Tengah tanggal 28 Juni 1940 dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Setelah kemerdekaan RI pengelolaannya ditertibkan lagi melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo tanggal 5 Mei 1955 tentang Pengaturan dan
Pemberian Air dari Saluran Air Minum Kabupaten Wonosobo menjadi undang- undang dalam Lembaran Propinsi Jawa Tengah tanggal 20 Desember 1955, yang
pengelolaannya masih oleh Dinas Pekerjaan Umum. Setelah diterbitkan Peraturan Daerah Tingkat II Wonosobo Nomor A-
1131976 tertanggal 3 Februari 1976 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air
84